JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Saat ini Greysia Polii dan Apriyani Rahayu terus jadi sorotan, pasalnya keduanya berhasil membawa pulang emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Mereka berhasil mengalahkan ganda putri asal China, Chen Qingchen/Jia Yifan dengan dua game langsung 21-19 dan 21-15.
Hal itu menjadikan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pasangan ganda putri pertama Indonesia yang berhasil masuk final di ajang olimpiade Tokyo 2021.
Sebelum mencapai kesuksan di final di ajang olimpiade Tokyo 2021, ternyata Greysia Polii pernah sempat terpuruk dalam kariernya.
Pasalnya Greysia Polii sempat didiskualifikasi di Olimpiade London 2012, namun ia mengaku tetap terus semangat.
"Bagi saya, Olimpiade London 2012 telah mengajarkan saya untuk tidak menyerah meraih mimpi," ujarnya dikutip poskota.co.id dari situs BWF Badminton.
Empat tahun kemudian, selepas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Greysia Polii kembali dilanda momen sulit ketika pasangan mainnya, Nitya Krishinda Maheswari memutuskan pensiun akibat cedera parah yang dialaminya.
Empat tahun kemudian, Greysia Polii kembali dilanda momen sulit ketika pasangan mainnya, Nitya Krishinda Maheswari memutuskan pensiun.
Diketahui Krishinda Maheswari putuskan gantung raket akibat cedera parah yang dialaminya.
Greysia Polii sempat terpikir mengikuti jejak tandemnya untuk gantung raket, namun pelatih Eng Hian menahannya.
"Kemudian dia (Apriyani Rahayu) datang. Kemudian kami memenangi Korea Open, Thailand Open, secepat itu. Saya berkata, Ya Tuhan, saya harus bermain 4 tahun lagi," kata Greysia Polii.
Di sisi lain, Apriyani Rahayu mengakui dirinya terus memotivasi Greysia Polii untuk tidak berhenti bermain.
"Saya terus bilang ke Greysia, 'Jangan berhenti, bermainlah dengan saya.' Dan hal itu dibuktikannya dengan kerja keras setiap hari serta semangatnya untuk menjadi juara," kata Apriyani Rahayu.
Kini Greysia Polii dan Apriyani Rahayukembali menambah pundi-pundi penghargaannnya untuk bisa mengharumkan Indonesia.
Terkait pencapain itu, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu bahkan sampai video call dengan Presiden Jokowi, Senin (2/8/2021).
Keduanya video call dengan Jokowi, melalui ponsel milik Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari.
Dalam pembicaraan tersebut, Jokowi memberi selamat kepada kedua pebulutangkis itu karena sudah berjuang untung mendapatkan emas.
“Saya sangat bangga, Tadi gimana pertandingannya? Saya deg-degan waktu set petama. Set kedua, saya lihat jauh lebih tenang,” kata Jokowi. (cr09)