Sate Pertok H.Martingen, Rumah Makan Langganan Artis

Sabtu 31 Jul 2021, 07:50 WIB
Sate Pertok H. Martingen Pondok Indah (cr07)

Sate Pertok H. Martingen Pondok Indah (cr07)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Belakangan nama Sate pertok H. Martingen viral di media sosial usai salah seorang warganet mereview makanan ini di Tiktok. Tempat makan legendaris yang sudah ada sejak 1982 ini disebut sebagai salah satu sate terenak yang ada di Jakarta.

Iyus, anak dari pemilik Sate Pertok H. Martingen mengungkapkan, sebelum berada di ruko, ayahnya adalh penjual gerobak kaki lima yang mangkal di taman Kawasan Pondok Indah. Namun dalam kurun 15 tahun terakhir, memutuskan untuk berpindah Ruko yang bertempat di kompleks pertokoan Gedung Hijau I.

“Yang punyanya H. Martingen, (tahun) 82 masih di depan, dulu di sini masih taman, pakai gerobak dorong,” ujar Ayus saat ditemui di rumah makannya, Jumat (30/7/2021).

Sate Pertok merupakan salah satu rumah makan pertama yang berada di wilayah pertokoan tersebut tersebut. Pertok sendiri berasal dari Pertokoan dimana tempat jual sate ini berada.

Dirintis sejak 39 tahun lalu, kini karyawan Sate Pertok sudah mencapai 25 orang. Semua pekerja dibagi per pekerjaan dengan metode bergantian waktu. Mulai dari pengulitan ayam hingga proses kipas dan bungkus.

“25 orang, ini shift-shift. Ini jalan aja terus, ada yang satu gantian. Jam makan siang, orang datang gilir, siang bentar lagi,” katanya.

8000 tusuk per hari

Rumah makan Sate Pertok tak pernah sepi pembeli. Meski dari luar tampak senyap, namun karyawan sate pertok tak berhenti menyiapkan sate. 150 tusuk terus-menerus dikipas di atas panggangan. Rupanya karena pandemi, banyak masyarakat memesan menunya dari aplikasi makanan online.

Tak tanggung, satu kali pemesanan online masuk, jumlahnya bisa mencapai 20 bungkus. Hal ini terekam di sela-sela percakapan dengan Iyus.

“Sate Kambing siapin dua puluh bungkus,” terang  Iyus.

Ada empat jenis sate yang di jual di Sate Pertok, yakni sate ayam khas Madura, sate kulit, sate kambing dan sate taichan. Salah satu yang paling banyak diminati di rumah makan ini adalah sate ayam khas Madura. Bukan tanpa alasan, bumbu kacang yang digunakan sebagai baluran sate, luar biasa kental dan enak.

Sate Pertok H. Martingen Pondok Indah (cr07)

Bumbu kacangnya juga meresap total hingga ke dalam daging ayam. Potongan daging ayam besar sama sekali tak mempengaruhi proses meresap  bumbu ke dalam sela-ssela dagingnya. Alasan bisa meresap yakni karena sate ayam milik H. Martingen dicelupkan ke bumbu dan dibakar sebanyak dua kali.

“Sama aja sih kayak sate pada umumnya, cuma lebih gede kali ya, daging lebih gede. Ini dibakarnya dua kali, mantap banget ini kalo dimakan,” ucapnya.

Lantaran rasanya sudah terkenal maknyus, rumah makan ini bisa menjual ribuan tusuk sate per hari. Iyus menyebut pada hari biasanya rumah makan yang dikelolanya itu bisa menjual 5000-6000 tusuk sate. Namun untuk hari libur seperti sabtu dan minggu, jumlahnya jauh lebih besar, yakni di antara 7000-8000 tusuk.

“Kalau hari biasa 5000 sampai 6000, Senin sampai Jumat. weekend bisa 7000 sampai 8000,” ungkap Iyus.

Tertolong Penjualan Online

Semua sate yang dijual untuk sehari-hari biasanya disimpan di dalam kulkas agar rasa daging tidak berubah atau membau. Dalam sehari rumah makan Sate Pertok dapat menghabiskan 150 hingga 250 ekor ayam potong.

Selama pandemi Covid-19, Iyus mengaku penjualan Sate Pertok sempat mengalami penurunan penjualan. Namun tak sampai hingga 50 persen. Pria 32 tahun itu membenarkan bahwa penjualan Sate Pertok sangat terbantu dari adanya aplikasi makanan online.

“Agak ngurangin sedikit, Online juga, kalau enggak ada online mungkin sangat terpengaruh (pandemic), jelasnya.

Seporsi sate ayam di rumah makan ini dibanderol Rp28 ribu per 10 tusuk. Ada dua tawaran jenis sate untuk ayam, yakni daging atau kulit. Jangan khawatir, menu sate kulitnya juga tak kalah enak dengan yang jenis daging. Meski di luar tampak kering, namun rasanya tetap empuk.

Sate kulit ayam sendiri dipatok dengan harga yang sama. Untuk yang ingin menambah lontong, dikenakan biaya Rp5 ribu per buah. Sementara untuk sate kambing, satu porsi dikenakan biaya Rp60 ribu isi 10 tusuk.

“10 tusuk 60 ribu kalau kambing, ayam 28 ribu,” kata Iyus.

Iyus membeberkan jadwal paling padat di rumah makannya adalah saat jam makan siang. Menjelang makan siang, biasanya Sate Pertok akan kebanjiran pesanan baik dari online maupun offline.

Namanya yang sudah tersebar di berbagai daerah, membuat banyak orang penasaran mencicipi sate yang satu ini. Iyus menyatakan pelanggan terjauhnya berasal dari Karawang. Menurutnya itu sudah menjadi pelanggan tetap rumah makannya.

“Paling jauh, dari Karawang, Pantai Indah Kapuk. Udah ada langganan kita, sebenarnya sebelum viral dari tiktok udah banyak. Tapi pas viral naik lagi,” papanya.

Dalam sehari, Iyus mengungkap omset hariannya bisa mencapai Rp12 juta.

Langganan Artis

Sudah menjadi rahasia umum, jika Sate Pertok ini adalah tempat makan langganan musisi Ahmad Dhani. Namun rupanya bukan hanya Ahmad Dhani yang pernah mampir kesini, ada pula Vicky Nitinegoro, Raffi Ahmad, dan Baim Wong.

Artis yang paling sering memesan makanannya adalah anak-anak Ahmad Dhani. Biasanya ketiga anak mantan suami Maia Ahmad itu memesan sate untuk sarapan pagi. Iyus menurturkan  ada lebih banyak yang pernah mencicipi Sate Pertoknya.

"Baim Wong, master chef siapa yaa lupa namanya, anak Ahmad Dhani, Al El Dul, kalau pagi sih biasanya sarapan. Paling supirnya yang datang ke sini beli,” buka Iyus.

Akan tetapi sepertinya, penjual memutuskan untuk tidak mengabadikan momen artis makan di Sate Pertok. Karena dinding rumah makannya tidak terpamer foto dengan para artis yang pernah datang.

Sekadar informasi, Sate Pertok H. Martingen buka dari pukul 8 pagi hingga 7 malam.  


 

Resep Sate Ayam khas Madura

Bahan-bahan

Bumbu kacang :

·200 gram kacang tanah

·4 siung bawang putih

·5 siung bawang merah

·10 cabai keriting

·1 sdm gula

·1 jeruk nipis

·3 siung bawang merah untuk irisan

·Penyedap rasa

·Merica bubuk

·Kecap manis secukupnya

·Garam secukupnya

Sate Ayam:

·1/4 kg ayam

Langkah membuat bumbu kacang:

1.       Goreng kacang tanah bersama bawang putih, bawang merah, dan cabai keriting

2.       Tiriskan lalu dihaluskan

3.       Masak kacang yang sudah dihaluskan. Bila kurang cair, boleh tambahkan air. Masukkan gula, garam, dan penyedap rasa sesuai selera. Lantas, aduk terus hingga minyaknya keluar.

Langkah membuat sate ayam:

1.       Cuci bersih ayam, potong dadu atau sesuai selera, lalu tusuk seperti sate

2.       Ambil sebagian bumbu kacang lalu tambahkan kecap

3.       Baluri ayam dengan bumbu kacang, lalu dibakar dengan pemanggang

4.       Lakukan step 2 dan 3 sekali lagi

5.       Jika sudah matang, siram sate dengan bumbu kacang.

6.       Lalu taburi irisan bawang merah atau bawang goreng

7.     Beri sedikit perasan jeruk nipis, lalu sate ayam khas Madura siap disajikan. (cr07)

Berita Terkait
News Update