Sayangnya pemerintah gagap merespon kondisi ini sehingga bansos dengan jumlah kecil pun terlambat dicairkan.
Terkait penanganan pasien isoman, seharusnya tersedia tenaga pendamping untuk memantau perkembangan gejala.
Seharusnya pemerintah dapat menggalang tenaga relawan melalui kolaborasi dengan ormas atau komunitas masyarakat.
Telemedicine untuk memantau pasien isoman, dapat digunakan sebagai alternatif solusi.
Namun, teknologi ini belum sepenuhnya efektif mengatasi problem pasien isoman, sebab tidak semua lapisan masyarakat tahu, paham dan memiliki akses telemedicine.
Oleh karena itu, Pemerintah harus menggencarkan sosialisasi telemedicine dan memudahkan aksesnya agar menjangkau semua lapisan masyarakat.
"Kendala kedua, diagnosis dokter melalui telemedicine kurang efektif, baik karena rendahnya kemampuan komunikasi pasien, maupun keterbatasan dokter untuk mengidentifikasi gejala secara online. Ini pun perlu mendapat perhatian dan dicarikan langkah antisipasinya," tutup Netty.