Karikatur: Emak-Emak Mulai Sibuk Lagi, Nih? (Kartunis/Poskota.co.id)

Opini

Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Daring

Selasa 27 Jul 2021, 13:04 WIB

Oleh Irdawati, Wartawan Poskota

PEMERINTAH memutuskan  memperpanjang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 4 hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Ini dilakukan karena lonjakan pandemi Covid-19 belum terkendali. Semua sektor merasakan dampaknya, termasuk sektor pendidikan mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Rencana memulai pembelajaran tatap muka secara bertahap, terpaksa pupus lantaran angka penularan Covid-19 semakin mengkhawatirkan.

Sudah tiga semester ini aktivitas belajar mengajar dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau virtual. Metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) terpaksa diberlakukan guna memutus mata rantai penularan virus corona. Sistem belajar daring amat berbeda dengan metode luring (luar jaringan) atau tatap muka. Karena menyangkut teknologi, dan interaksi antara guru serta murid dilakukan secara virtual.

Bagi dunia pendidikan di Indonesia, ini merupakan hal yang sangat baru dan masih asing. Alhasil, metode daring membuat ‘gagap’ kalangan pendidik, murid serta orangtua. Semua tidak siap sehingga berdampak pada tidak maksimalnya proses belajar mengajar. Dampaknya, kualitas pendidikan pun menurun.

Hasil evaluasi berbagai kalangan, mulai dari pakar pendidikan, anggota DPR dan kalangan lainnya, mutu pembelajaran daring jauh lebih rendah dibanding luring. Di Jakarta, menurunnya capaian pendidikan juga diakui oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Disdik DKI menemukan adanya perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh.

Belum lagi soal kapabilitas dan mutu SDM pendidik, kesiapan sekolah dalam mengelola metode pembelajaran daring serta kemampuan orangtua siswa dalam menyediakan gawai serta akses internet bagi anaknya. Konsep pendidikan yang dibuat masing-masing sekolah pun tidak jelas. Siswa hanya diwajibkan absen secara virtual, lalu diberi tugas. Realitanya, orangtua siswa yang mengerjakan tugas-tugas ini sementara  anaknya bebas bermain di saat jam belajar. Ini bukan rahasia lagi.

Pendek kata, problema pembelajaran daring memang sangat kompleks. Semua menjadi ‘gagap’ ketika terpaksa dihadapkan pada metode PJJ. Jenjang perguruan tinggi yang tampak lebih siap menggunakan teknologi serta metode belajar mengajar.

Saat ini dunia pendidikan sudah memasuki awal tahun ajaran baru. Semua siswa mulai SD hingga SMA dan mahasiswa telah memulai proses belajar jarak jauh. Sampai kapan ? Tidak ada yang bisa memastikan. Pandemi belum juga berakhir, namun dunia pendidikan harus tetap bergulir. Hanya saja, mutu pendidikan secara daring harus didongkrak. Solusinya, konsep belajar daring harus memberi manfaat positif.

 Kalau memang pembelajaran tatap muka meski dengan jumlah siswa terbatas dan bergilir  belum boleh dilakukan, buatlah konsep daring yang jelas.  Buat metode belajar tatap muka bersama-sama secara virtual melalui zoom seakan belajar di dalam kelas. Waktu belajar siswa akan lebih banyak dan interaksi dengan guru menjadi lebih intens. Dengan begitu, kualitas pembelajaran daring bisa didongkrak.**

Tags:
PPKM Level 4pembelajaran daringcovid-19Penularan Covid-19metode pembelajaran jarak jauh

Reporter

Administrator

Editor