Para leluhur mengajarkan kepada kita sikapilah apapun secara wajar, hati- hati dan penuh kewaspadaan. Mengapa? Menurut mantan ketua DPR/MPR ini, jika terbawa arus atas sanjungan yang berlebihan dapat membuat lupa diri, lantas berhenti melangkah. Ini yang harus dihindari.
Sementara, kita tahu, jalan berliku di depan masih panjang. Berbagai problema ada di depan mata. Pandemi belum berakhir , pemulihan ekonomi masih berproses, masih butuh waktu mengembalikan kepada norma kehidupan yang benar – benar baru sebagaimana harapan kita semua.
Yah, kita masih perlu banyak berbenah. Pemerintah dan jajarannya terus giat berbenah, pelaku usaha berbenah, masyarakat berbenah, kita pun masing – masing hendaknya harus terus berbenah diri.
Seiring dengan kian cepat dan meluasnya penyebaran varian Delta, hendaknya lebih meningkatkan protokol kesehatan. Tak ada cara lebih efektif, kecuali menerapkan 5M ( memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi).
Satu hal lagi, jangan terprovokasi terhadap informasi yang bisa melemahkan disiplin protokol kesehatan. Lebih – lebih melalaikan kewajiban meningkatkan kualitas kesehatan diri.
Jika daya tahan tubuh kita melemah, imunitas menurun karena abai melindungi diri, siapa yang rugi? Mari perangi virus corona melalui peran dan fungsi kita masing -masing. Sekecil apapun kontribusi kita, sangat berharga. (Jokles).