Ribuan Dokter Junior Mogok Kerja, Sebagian Besar Tugas di Pusat Perawatan dan Rumah Sakit Covid-19 di Malaysia

Jumat 23 Jul 2021, 02:49 WIB
Mayoritas dokter kontrak junior di Malaysia dikirim ke pusat perawatan dan rumah sakit Covid-19. (foto: AFP/TST)

Mayoritas dokter kontrak junior di Malaysia dikirim ke pusat perawatan dan rumah sakit Covid-19. (foto: AFP/TST)

Dipimpin oleh beberapa dokter kontrak, HDK memperingatkan di platform media sosialnya bahwa sistem perawatan kesehatan Malaysia menunjukkan tanda-tanda kegagalan, dengan kurangnya ruang di rumah sakit untuk pasien ditambah dengan dokter yang berhenti.

"Hak para dokter adalah untuk hak rakyat," katanya di akun Twitter-nya, Kamis.

Dokter junior yang bergabung dengan sistem perawatan kesehatan publik setelah 2016 hanya ditawarkan posisi kontrak, yang telah diperpanjang secara berkala. 

Lulusan medis Malaysia harus melayani setidaknya 4½ tahun dalam sistem perawatan kesehatan publik sebelum mereka dapat beralih ke praktik swasta.

Posisi kontrak melibatkan gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan dokter permanen. Mereka juga tidak berhak atas banyak tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri.

Selain jaminan pekerjaan, para dokter juga tidak diberikan jalur yang layak untuk menjadi spesialis di bidang pilihan mereka, karena pemerintah memberikan tunjangan cuti studi berbayar hanya untuk dokter tetap.

Mereka yang keluar dari sistem kesehatan masyarakat untuk mengejar gelar master dengan biaya sendiri juga menghadapi kesulitan untuk mendapatkan penempatan yang diperlukan di departemen spesialis dalam sistem kesehatan masyarakat yang akan memungkinkan mereka untuk menyelesaikan kursus mereka dan menjadi spesialis.

Para dokter kontrak hanya menerima kenaikan gaji marjinal tahun ini setelah pemerintah merevisi tingkat gaji pegawai negeri mereka di tengah krisis Covid-19. 

Sebelumnya, gaji awal mereka adalah RM2.947 (Rp10 juta lebih sedikit, kurs 1 RM = Rp3.429) sebulan, dan ini dinaikkan menjadi RM3.611 sebulan. Kenaikan tahunan mereka di bawah nilai yang direvisi adalah RM250.

Namun, dokter junior masih menerima gaji yang jauh lebih rendah daripada rekan senior mereka yang merupakan karyawan tetap. 

Dokter permanen, atau petugas medis, mendapatkan hingga RM5,000 (Rp17 juta) sebulan setelah dua tahun menjadi pekerja rumah tangga. Mereka juga berhak atas banyak tunjangan yang menambah remunerasi mereka.

Skema untuk mempekerjakan dokter kontrak pada awalnya seharusnya menjadi solusi sementara atas ketidakmampuan pemerintah untuk menawarkan posisi permanen. 

Berita Terkait
News Update