Warga Gardenia DGC Depok saat mengikuti rangkaian Salat Idul Adha di lapangan setempat. (foto: win)

Depok

Dengan Prokes Ketat, Jamaah Warga Gardenia GDC Depok Terlarut dalam Khusyuk Mendengar Makna Idul Kurban

Selasa 20 Jul 2021, 17:17 WIB

DEPOK, POSKOTA.CO.ID – Idul Adha selalu disambut dengan suka cita bagi umat Islam di manapun. Dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat, warga Gardenia GDC Depok mengikuti Salat Idul Adha yang digelar di lapangan Blok Q Gardenia, Selasa (20/07/2021).

Bukan hanya kaum bapak yang ikut menunaikan momen yang penuh makna itu, tapi juga ibu-ibu serta anak-anak. Semua dalam busana keislaman lengkap prokesnya, masker dan tangan tercuci sabun, serta jaga jarak.

Semua membawa sajadah sendiri-sendiri, wudlu juga di rumah. Ketika membuat shaf, tertib dengan jarak yang telah ditentukan, menghadap kiblat  dan ketika masuk bersapa seperlunya.

Sekitar pukul 07.00 rangkaian Salat Idul Adha dimulai, dengan imam adalah Ustadz Amung, warga setempat.

Kemudian, ustaz melanjutkan rangkaian ibadah ini dengan  khutbahnya  di mimbar sederhana. Jamaahpun tak ada yang beranjak, dan mendengarkan uraian khutbah Idul Adha.

 

Ustaz Amung saat khutbah Idul Adha di hadapan jamaah salat Id di Gardenia GDC Depok. (foto: ist)

Dalam khutbahnya, Ustadz Amung mengupas makna Kurban sebagaimana diberikan teladannya oleh Nabi dari para Nabi, yakni Nabi Ibrhahim AS.

Disampaikan bahwa Nabi Ibrahim adalah kekasih Allah SWT. Ketika ada ada orang yang mempertanyakan apa buktinya sebagai kekasih Allah Swt, Nabi Ibrahim mengungkapkan tiga hal.

Pertama, perintah Allah adalah yang sangat dia junjung. Nabi Ibrahim mendahulukan perintah Allah swt ketimbang perintah-perintah lain.

 

Usai rangkaian Salat Idul Adha, warga Gardenia GDC Depok, langsung bubar, menghindari kerumunan. (foto: win)

“Ini adalah ajaran, teladan bagi kita semua. Perintah Allah swt adalah yang utama, sebab, kita punya bos yang Maha Bos. Maka ketika kerja diperintah bos, lantah ada perintah Allah, kita dahulukan perintah Allah,” kata Ustaz Amung.

Kemudian, yang kedua adalah makna berkurban, tidak perlu takut soal tak punya harta. Nabi Ibrahim mengorbakan harta paling berharganya, anak,Ismail. Dikurbankan karena perintah Allah.

Pada bagian ini, ustaz Amung menjelaskan, kita tidak perlu takut kekurangan harta,  Allah swt Maha Kaya, kita harus tetap bersabar. 

Kemudian yang ketiga, makna kurban dalam arti untuk solidaritas terhadap sesama.

Nabi Ibrahim selalu melihat sesama, ketika waktunya malam, beliau tak akan makan kalau masih ada warga sekitar yang tidak bisa makan. 

Beliau pun sering mengundang orang yang tidak bisa makan, untuk bersantap makan di rumahnya. “Solidaritas seperti ini adalah teladan bagi kita, dan kita pegang terus, terlebih di masa pandemic seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Jamaah warga Gardenia GDC Depok yang tetap dengan prokes ketatnya, terlarut dalam khusyuk  mendengar uraian makna kurban yang disampaikan ustaz.

Nabi Ibrahim AS, lanjut Ustaz, adalah teladan, beliau menurunkan para nabi, putranya,  Ismail dan Iskhak  juga menjadi orang terpilih sebagai Nabi, kemudian cucunya, Nabi Yaqub.

“Jadi, Nabi Ibrahim adalah orang tua sukses, teladan bagi kita. Maka, selayaknya kita perhatikan anak-anak kita, bagaimana salatnya, wudlunya, bacaan Qurannya, sudah benar atau belum. Juga pergaulan anak-anak kita,” katanya.

Usai mengikuti rangkaian salat Idul Adha tersebut, warga tetap setia dengan prokes, maka tidal ada salam-samalam, apalagi pelukan. Tidak berkerumun, dengan damai pulang membawa makna Idul Kurban. (*) 
 

Tags:
Dengan Prokes KetatJamaah Warga Gardenia GDC DepokTerlarut dalam KhusyukMendengar Makna Idul Kurban

Administrator

Reporter

Administrator

Editor