JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seperti yang kita ketahui, kalau Covid-19 telah bermutasi dan salah satu variannya adalah Delta yang disebut lebih cepat menular.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperhatikan secara khusus virus corona varian satu ini.
Varian delta disebut memiliki 'efektivitas' penularan dengan lebih cepat.
Sehingga, varian ini memang lebih mudah menularkan virus dibanding dengan varian lain.
Berdasarkan klaim WHO, hingga saat ini varian Delta dilaporkan sudah menyebar ke 96 negara.
Termasuk di Indonesia sendiri, yang saat ini sangat masif pergerakan virus satu ini.
Jika melihat aktivitas virus ini, per Ahad (18/07/2021) kemarin, kasus positif Covid-19 secara nasional mencapai 45 ribuan.
Sebelumnya sempat menyentuh angka di 50 ribuan.
Sepekan ini pun ramai diperbincangkan, bagaimana virus ini menyerang seseorang pada kelompok tertentu.
Melirik data dari National Health Service (NHS), di mana mereka telah menganalisis 92.029 kasus varian Delta di Inggris dari awal Februari sampai pertengahan Juni 2021.
Ada beberapa kelompok tertentu yang paling berisiko terinfeksi varian Delta.
Yakni, orang berusia di bawah 50 tahun dan orang yang belum divaksinasi Covid-19.
Data tersebut diperoleh setelah meninjau 92.029 kasus, yang mana 82.500 kasus di antaranya adalah mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
Kemudian 53.882 kasusnya lagi adalah orang-orang yang belum divaksinasi COVID-19.
Khusus bagi mereka yang belum divaksinasi, virus ini dapat menyebar di antara usia 20-an, 30-an dan 40-an.
Data di Inggris menunjukkan kasus varian Delta lebih rendah ditemukan pada orang yang sudah divaksinasi sebagian atau bahkan sepenuhnya.
Sehingga, mendapat vaksinasi disebut dapat mengurangi risiko terpapar virus Covid-19.
Oleh karenanya, vaksinasi sangat dianjurkan.