Ekspor Industri Pengolahan Terus Meningkat di Pertengahan Tahun 2021

Senin 19 Jul 2021, 10:09 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.(Ist)

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.(Ist)

Karenanya, Menperin bertekad untuk terus mempertahankan dan memperkuat potensi ekspor industri pengolahan dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri dari negara-negara kompetitor.

“Dengan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kompeten, hilirisasi di sektor industri perlu terus ditingkatkan untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi dengan peluang pasar ekspor yang besar,” tegas Menperin.

Ia menyampaikan, strategi peningkatan ekspor dilakukan dengan memperluas pasar, termasuk ke negara-negara tujuan nontradisional, seperti Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur.

Selain itu, kerja sama ekonomi komprehensif serta perjanjian perdagangan bilateral dan regional perlu dioptimalkan meningkatkan akses pasar produk industri nasional.

”Sebagai contoh, dengan Indonesia Australia-Comprehensive Economy Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia dapat meningkatkan ekspor sektor otomotif,” ujar Menperin.

Di sisi impor, terjadi kenaikan impor dari 14,23 Miliar dolar AS pada Mei 2021 menjadi 17,23 Miliar dolar AS atau 21,03% di Juni 2021.

Sebesar 13,04 Miliar dolar AS di antaranya (75,69%) merupakan impor bahan baku/penolong serta 2,55 Miliar dolar AS (14,77%) adalah impor barang modal.

Peningkatan impor terbesar terdapat pada mesin dan peralatan yang mencapai 506,8 Juta dolar AS, besi dan baja (257,3 Juta dolar AS), plastik dan barang dari plastik (195,7 Jutadolar AS), serealia (192,7 juta dolar AS), serta logam mulia, perhiasan emas/permata (161,2 Juta dolar AS).

Kemenperin telah menargetkan penurunan impor tahun 2021 sebesar 22,0 persen dari baseline total impor tahun 2019 sebesar 132,14 Miliar dolar AS.

Dari target tersebut, persentase impor Jan-Jun 2021 sebesar 82,22 Miliar dolar AS terhadap baseline impor tahun 2019 adalah sebesar 62,2 persen. Dengan demikian, angka penurunan impor saat ini adalah sekitar 28,8 persen.

Total impor bahan baku/penolong dan barang modal pada Januari-Juni 2021 mencapai 82,22 Miliar dolar AS atau sekitar 62,2% dari baseline impor tahun 2019. Sementara target program substitusi impor pada tahun ini mencapai 22 persen dari total impor tahun 2019, yakni sebesar 103,7 Miliar dolar AS.

Dengan demikian, impor bahan baku/penolong hanya memiliki ruang sebesar 21,5 Miliar dolar AS sampai akhir tahun 2021 untuk menjaga target penurunan impor tercapai. 

Berita Terkait
News Update