JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa manusia yang memiliki golongan darah O hampir dapat dipastikan sulit untuk terpapar Covid-19 varian apapun termasuk varian Delta.
Akan tetapi yang juga jadi pertanyaan adalah, apakah golongan darah seseorang sangat memengaruhi risiko paparan Covid-19?
Menurut penelitian yang dilakukan oleh sejumlah peneliti di Institute for Clinical Evaluative Sciences, Toronto mengatakan kalau golongan darah seseorang memang berpengaruh pada risiko terpapar Covid-19.
Sejak Januari 2007 sampai dengan Desmeber 2019 sudah ada sebanyak 225.556 orang melakukan uji coba untuk menjalani tes lab Covid-19.
Melansir laporan CTN News, penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah golongan darah ABO dan Rh bisa dikaitkan dengan risiko tertular infeksi SARS-CoV-2.
Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan penyakit Covid-19 yang kemungkinan bisa lebih parah.
Dari hasil penelitian itu, terdapat lebih dari 200.000 tes yang diperiksa, dan tercatat ada sebanyak 1.328 di antaranya positif terpapar Covid-19 parah atau kematian.
Probabilitas kematian yang lebih tinggi di antara golongan darah AB dan B, plus mereka yang Rh-positif.
Sedangkan hasil penelitian golongan darah yang lain telah berhasil ditemukan fakta golongan darah O dan Rh-negatif ternyata mempunyai risiko yang lebih rendah dalam terpapar Covid-19.
Bahkan bukan hanya itu saja, golongan darah O juga kemungkinan kecil dapat terkena komplikasi penyakit atau kematian yang disebabkan Covid-19
“Hasil gabungan kami tidak termasuk tromboemboli vena, yang merupakan komplikasi COVID-19. Juga menarik bahwa fenotipe golongan darah dan genotipe dikaitkan dengan penurunan risiko tromboemboli vena, mungkin karena anggota kelompok O memiliki kadar plasma yang lebih rendah," tulis sebuah keterangan penelitian tersebut sebagaimana poskota.co.id kutip dari CTV News, Jumat (1/1/2021).
Sementara itu melansir dari laman MedPageToday, seorang peneliti asal Denmark bernama Torben Barington yang bekerja di Rumah Sakit Universitas Odense menjelaskan bahwa golongan darah O lebih bisa dikaitkan dengan penurunan risiko pengembangan Covid-19, dibandingkan dengan populasi referensi.
Peneliti tersebut memaparkan bahwa golongan darah berperan dalam infeksi dan dari situ terdapat hasil bahwa orang yang mempunyai golongan darah O lebih kecil terpapar Covid-19 diantara pasien yang lain yang mempunyai golongan darah berbeda. (cr03)