BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Kapolsek Bekasi Kota, Kompol Armayni menjelaskan kronologis penemuan mayat bayi laki-laki yang dibuang di Jalan Bintara IX, RT 02/05, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi lebih tepatnya di seberang SMK Bakti Mandiri pada Selasa (13/7/2021) kemarin.
Kata dia, peristiwa tersebut bermula ketika pihaknya mendapat laporan dari masyarakat mengenai kejadian itu.
"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat ada temuan plastik mencurigakan, setelah dibuka memang ada jasad bayi laki-laki dalam keadaan meninggal dunia.
"Karena sudah bau, kami membawa jasad ke Rumah Sakit (RS) Polri untuk diautopsi.
"Berdasarkan hasil autopsi dari RS Polri, bayi meninggal lebih dari 24 jam," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).
Kemudian, pihak kepolisian yang masih berada di tempat kejadian perkara (TKP) meninjau hasil rekaman CCTV milik sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang letaknya dekat dengan lokasi pembuangan jasad bayi tersebut.
"Berdasarkan rekaman itu, dilakukan pelacakan ternyata ada dua orang naik mobil.
"Kami mengecek nopol-nya adalah mobil rental. Oleh sebab itu kami koordinasi dengan RT/RW setempat, siapa yang habis naik travel," katanya.
Lantas, pihaknya meminta bantuan kepada seorang penumpang mobil travel yang kebetulan memang baru saja turun.
Di mobil tersebut diketahui juga ada saudaranya yang mau balik ke kampung mengarah ke Subang, Jawa Barat.
"Ternyata ada warga sekitar yang baru turun dari mobil itu, kebetulan di mobil tersebut masih ada saudaranya yang mau balik ke kampung, ke arah Subang.
"Kami minta bantuan kepada penumpang yang baru turun, warga RW 9, dengan alasan ada barang yang ketinggalan, sehingga dia kembali hubungi mobil travel itu," jelasnya.
"Akhirnya mobil kembali ke lokasi, ternyata yang terekam di CCTV benar, kami amankan sopir dan seorang perempuan yang membuang kantong plastik (berisi mayat bayi)," imbuhnya.
Selepas diinterogasi di Mapolsek Bekasi Kota, pelaku wanita berinisial LA (30) itu mengaku bahwa jasad bayi laki-laki tersebut adalah darah dagingnya sendiri yang kini telah meninggal dunia.
"Dia mengaku melahirkan di wilayah Jakarta, katanya dia bekerja di warung makan, di situ dia indekos, sama temannya.
"Pas melahirkan, dia melahirkan sendiri. Tidak dibantu siapa pun. Dia sendiri yang potong tali pusar," ungkapnya.
Ketika bayi lahir, lanjut Armayni, menurut keterangan pelaku, sang bayi sudah meninggal dunia.
Hal itu ditandai dengan tak ada jerit tangis dari bayi tersebut.
"Pas digendong, dia mengaku (bayinya) sudah tidak ada suara.
"Kemudian dia bungkus kain, dibungkus plastik, lalu alasan pulang kampung," ucapnya.
Sementara, sopir mobil travel yang diketahui bernama Encang, dijadikan sebagai saksi dalam kasus tersebut.
"Sopir sebagai saksi dan tidak ada hubungan suami istri.
"Pelaku juga mengaku tidak ada hubungan dengan sopir.
"Tapi akan kami dalami apakah dia terlibat atau tidak," ujarnya. (Cr02)