Karikatur: Harta Mertua Diselewengkan Demi Membiayai Gendakannya. (Kartuni/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

Nah Ini Dia

Harta Mertua Diselewengkan Demi Membiayai Gendakannya 

Senin 12 Jul 2021, 07:30 WIB

REFLY, 38, memang suami yang tak tahu diuntung. Dulu ditolak jadi menantu, tapi karena Indri, 32 kadung demen, akhirnya diterima. Celakanya, ketika diberi kepercayaan kelola usaha, malah aset usaha itu diselewengkan, untuk membiayai gendakan barunya. Kontan Indri minta cerai saja, tak peduli ada anak.

Banyak orang yang awalnya menderita, setelah diambil menantu orang kaya derajatnya ikut terdongkrak pula. Jika si mantu bisa menyesuaikan diri, selamatlah rumah tangga, meningkat pula kariernya. Tapi jika si mantu tak tahu diri, justru harta mertuanya diselewengkam untuk kepentingan pribadi, bukan keluarga. Lelaki yang tak kuat derajat ini memang enak diceraikan dan perlu!

Refly yang tinggal di Surabaya ini awalnya orang biasa saja. Meski lulusan Fakultas Ekonomi, tapi ekonominya morat-marit, karena cari kerja tak pernah dapat. Untung saja dia punya tampang agak lumayan, sehingga ada anak orang kaya jatuh cinta padanya. Karena cinta jika sudah melekat tahi kucing terasa coklat, Indri seneng saja meski kekasihnya tak jelas statusnya.

Ketika diperkenalkan oleh Indri pada orangtuanya, Refly mengaku kerja di PT. Tempo. Pabrik obat, atau majalah mingguan di Jakarta; semuanya bukan! Maksud Refly, tempo kerja, tempo-tempo di rumah. Oo, begitu! Sejak itu keluarga Pak Harun, 60, orangtua Indri menolak Refly jadi menantunya.

Tapi apa mau dikata, Indri kadung demen pada Refly, sehingga pada akhirnya mereka dinikahkan juga secara sederhana. Waktu itu Corona belum melanda Indonesia, sehingga perkawinan Indri melawan Refly dilangsungkan di gedung dan meriah. Tamu tak dibatasi, mau prasmanan atau piring terbang, silakan saja.

Agar tak punya mantu pengangguran, Refly lalu dipekerjakan di perusahaan mertua, sesuai dengan ijazah sarjana ekonominya. Kariernya lumayan bagus, dari pegawai biasa lama-lama meningkat dijadikan pemimpin perusahaan. Gajinya tentu saja meningkat drastis, meski tak dapat jatah kartu kredit dengan limit ratusan juta.

Tapi dasar Refly ini tak kuat derajat, begitu kata orang Jawa, setelah banyak duit seleranya meningkat dan macem-macem. Ibarat kata baru saja isa ngliwet kenthel (baca: rejeki meningkat) sudah mulai bermain api. Diam-diam Refly punya WIL, yang ternyata karyawatinya sendiri. Anaknya memang cakep, lebih muda lagi. Ibarat mangga, mateng asli bukan karena karbitan.

Gadis cantik mahal ongkosnya, itu sudah diperingatkan penyanyi Mus Mulyadi tahun 1970-an dulu. WIL Refly lama-lama banyak tuntutan, dari minta mobil sampai rumah. Semuanya dipenuhi, meski itu dengan cara menyalah gunakan uang perusahaan. Lama-lama ketahuan juga. Tapi untuk memenjarakan menantu yang korupsi, Pak Harun tak tega juga. Dia hanya merekomendasikan pada Indri putrinya, agar Refry segera diceraikan secepatnya, jangan menunggu sampai tahun 2024.

Jelas Indri terpukul dua kali. Pukulan pertama, karena Refly suaminya mengkhianati cintanya. Pukulan kedua, suami telah menyia-nyiakan kepercayaan orangtuanya. Maka sesuai dengan rekomendasi orangtua, esok paginya Indri langsung mendaftarkan gugatan cerainya ke Pengadilan Agama Surabaya. “Kita cerai saja Mas, habisnya sampeyan lelaki yang nggak kuat derajat.” Kata Indri, tak peduli dua anaknya akan kehilangan figur ayah.

Nggak kuat derajat, tapi kuat di syahwat! (GTS)

Tags:
Menantu Orang Kayarumah-tanggaaset usaha diselewengkanFakultas Ekonomisurabayalulusan Fakultas EkonomiCorona melanda IndonesiaGadis Cantik

Administrator

Reporter

Administrator

Editor