Seperti kemarin, tambahnya, ada 26 kerbau dari luar yang mau masuk ke Banten yang dilakukan pengecekan kesehatan. Setelah hasilnya negatif baru diperbolehkan masuk.
"Kami khawatir ada hewan kurban yang masuk dari wilayah Bogor yang menjadi endemik penyakit menular antaks. Alhamdulillah tidak ada, karena kebanyakan dari Garut, Cianjur dan Purwakarta," katanya.
Menanggapi hal tersebut Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (RKPPP) Imam Rana mengatakan, kegiatan pemeriksaan hewan kurban ini rutin dilakukan setiap tahunnya menjelang Idul Adha, untuk memastikan seluruh hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat.
"Mudah-mudahan di sini mah tidak ada hewan yang sakit dan mengkhawatirkan jika nanti dikonsumsi," ungkapnya.
Menurut Imam, dari sekian penjual hewan kurban ada yang sakit diare satu, itu sudah dipisahkan untuk diobati, setelah pulih nanti bisa kembali dijual.
"Sesuai dengan instruksi dari walikota Serang, juga SE dari Kementerian Pertanian, utamanya menekankan kepada mitigasi pencegahan terhadap hewan-hewan serta manusianya agar mereka menggunakan Prokes, misalnya disiapkan termogun, handsanytaiser, memakai masker," jelasnya.
Lalu, lanjutnya, ketika proses penyembelihan, panitia kurban dianjurkan tidak melakukan kerumunan, cuma beberapa orang saja.
"Kemudian dagingnya dibagikan ke rumah-rumah agar tidak terjadi kerumunan yang dapat mengakibatkan penyebaran virus Covid-19," harapnya. (*)