Karikatur: Kacang Lupa Kulitnya, Sombonglah Dia! (Kartunis/Poskota.co.id)

Sental-Sentil

Kacang Lupa Kulitnya, Sombonglah Dia!

Jumat 09 Jul 2021, 06:30 WIB

BANYAK kisah orang yang sukses menjadi terkenal kaya raya, tajir melintir. Yang menarik adalah di balik kisah hidup mereka yang dulunya biasa-biasa saja bahkan susah banget hidupnya, tapi bisa jadi orang di kemudian hari. Tentu saja dengan satu perjuangan yang nggak ringan.

Ketika mendengar kisah seseorang yang awalnya biasa saja dan susah, menjadi orang besar, kayaknya bangga banget. Apalagi ketika sang orang ‘kaya banget’ tadi nggak sombong.

Dia malah menceritakan kisah hidupnya dari awal. Misalnya dia mengaku ketika kecil bantu orang tuanya mencari nafkah. “Maklum orang tuaku pas-pasan, cuma tukang jualan es kililing.  Saya bantu bapak jualan,” kata sang anak, yang kemudian hari menjadi orang terkenal, pejabat dan kaya.

Tapi ada juga yang ketika sukses, kaya raya, menjadi sombong banget. Lupa dia kalau dulu hidup pas-pasan, kalau nggak mau dibilang miskin. Ada yang begitu? Ya lihat saja, tapi nggak banyak sih, hanya segelintir yang begitu.

Lihat tuh ada penyanyi yang sok banget, termasuk bapak ibunya sombongnya kelewatan. Dia bilang kalau ada yang  suka sama anaknya yang biduan itu, ya harus orang kaya. Lebih kaya dari anaknya! Ingat, anak saya mau beli rumah di Pondok Indah, yang model apa aja bisa. Jadi bisa dibayangkan deh, tajirnya kayak apa?

Ada juga artis, cantik, ya kayaknya masyarakat nggak respon sama gayanya. Mentang-mentang kaya raya, bahkan dia bilang nggak bisa ngapa-ngapain. Itu kan bentuk kesombongan. Ya, masa wanita nggak bisa ngiris cabe saja sombong. Atau nggak kenal jenis sayuran? Ah, kebangetan. Itu juga bentuk kesombongan yang luar biasa.

Eh, sombong juga bisa bukan karena jadi orang kaya. Terkenal juga bisa sombong. Apalagi bisa ngomongin orang lain, bisa ngatain, bisa mengkritik mereka dengan ucapan yang nyinyir dan menyakitkan.

Malah ada yang terkenal gegara jualan roti, terus jadi badut, eh malah nglunjak. Sombonglah. Kata orang, itu semua yang kaya begitu,nggak inget dulu-dulunya, atau awal-awalnya kayak apa, disebutlah kayak ‘kacang lupa kulitnya’.

Mereka lupa bahwa, kehidupan itu bagai roda. Kadang di atas , kadang di bawah. Bisa cepat bisa lambat. Artinya orang bisa dia atas terkenal dan kaya, tajir melintir, dan sewaktu waktu bisa jadi di bawah dan miskin.

Sepanjang waktu pandemi saja, banyak orang yang mengalami jatuh miskin, kalau sebelumnya bergelimang harta, sekarang banting tulang hanya sekadar bisa makan.
Makanya sadar, jangan sombonglah jadi orang! - Massoes

Tags:
Kacang Lupa Kulitnyaorang yang sukses menjadi terkenal kaya rayatajir-melintirorang terkenalpejabatKayapenyanyi yang sokpenyanyirumah di Pondok Indahnyinyirterkenal gegara jualan rotiPandemipandemi banyak orang yang jatuh miskin

Administrator

Reporter

Administrator

Editor