Tengok Jalur Penyekatan PPKM Darurat, Anies Baswedan: Ini untuk Menyelamatkan Kita Semua

Selasa 06 Jul 2021, 10:47 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto/Poskota.co.id/Deny)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto/Poskota.co.id/Deny)

PASAR REBO, POSKOTA.CO.ID - Tekan mobilisasi warga untuk menurunkan angka terpaparnya Covid-19, penyekatan untuk masuk ke ibukota digencarkan di 36 titik.

Pengawasan pelaksanaan kegiatan itu pun terus dilakukan Jajaran Pemprov DKI, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya, yang kini menengok penyekatan PPKM Darurat yang digelar di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (4/7).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meninjau sejumlah pos penyekatan PPKM Darurat di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur, menyebut, penyekatan yang dilakukan jajarannya bersama TNI dan Polri, demi keselamatan masyarakat. 

"Jadi ketika melihat ada pembatasan jalan-jalan, ini bukan sedang mengatur arus lalu lintas. Ini sedang menyelamatkan kita semua," katanya, Minggu (4/7).

Menurut Anies, pembatasan mobilitas yang digencarkan sejak Sabtu (3/7) dinihari, merupakan upaya menyelamatkan warga dari bahaya Covid-19. 

Dan penyekatan jalan yang dilakukan di 36 titik itu juga bukan untuk mengosongkan jalan-jalan di Jakarta. 

"Ini adalah untuk menyelamatkan kita semua, menyelamatkan anda, menyelamatkan keluarga anda, menyelamatkan keluarga kita semua," ujarnya.

Dengan upaya yang dilakukan itu, kata Anies, ia juga meminta masyarakat agar memiliki kesadaran yang tinggi untuk menghadapi masa-masa sulit seperti ini.

Dan selama pemberlakuan ini, mantan Menteri Pendidikan ini mengaku tidak bisa bekerja sendirian dalam menangani pandemi ini.

"Mudah-mudahan ini cepat selesai, makanya kita sama-sama kompak untuk memilih berada di rumah, mengurangi kegiatan di luar dan mengizinkan hanya mereka yang sektor esensial dan kritikal yang berkegiatan," ungkapnya.

Di Jakarta Timur sendiri, petugas menerapkan PPKM darurat sejak Sabtu (3/7) pukul 00.00 WIB kemarin. 

Ada tiga titik di wilayah tersebut akan dijaga ketat petugas untuk mencegah mobilisasi warga.

Seperti di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo dan di Jalan Raya Cakung, Cakung.

"Di tiga lokasi itu pengawasan ketat dilakukan pihaknya atas penerapan PPKM Darurat, dimana aetiap kendaraan yang keluar masuk akan diperiksa," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan.

Dalam satu titik penyekatan, kata Erwin, nantinya akan dijaga 53 personel gabungan yang terdiri dari 35 anggota polisi, dua personel TNI, enam petugas Dinas Perhubungan dan 10 anggota Satpol PP. 

"Setiap pengendara kita tanya tujuannya mau ke mana, kalau tidak ada kepentingan darurat atau tidak bekerja di lokasi esensial maka putar balik," kata Erwin.

Mereka yang boleh melintas masuk, kata Erwin, hanya warga yang memiliki KTP DKI saja.

Karena apabila dari luar Jakarta, maka petugas tak akan segan untuk meminta pengemudi untuk putar balik. 

"Jika memang warga ber-KTP luar DKI tinggal di Jakarta, maka harus menunjukan surat domisili dari RT atau RW.

"Tanpa ada bukti surat domisili, warga tidak akan lolos di jalur penyekatan.

"Kalau misalkan dia kerja di sektor esensial atau kritikal boleh lewat. Tapi harus disertai bukti," ungkapnya. (Ifand)

Berita Terkait

News Update