JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sopir bajaj yang mencoba bunuh diri dengan lompat dari flyover Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, sudah tiga hari tak setoran dan diduga terlilit cicilan handphone.
Karena permasalahan itulah diduga Panca Dimas (26), mencoba mengakhiri hidupnya dengan melompat d dari Flyover Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur pada Minggu (4/7).
Namun sebelumnya Panca sempat meninggalkan surat wasiat.
Yodi (29), rekan korban mengatakan, dirinya mengaku sangat kaget atas aksi yang dilakukan Panca. Pasalnya, sesama sopir Bajaj, diketahui tidak memiliki riwayat gangguan jiwa dan tak sedang dirundung masalah berat. "Selama ini enggak ada masalah, orangnya juga rajin. Makannya saya enggak menyangka. Cuman memang sudah tiga hari ini dia enggak setor hasil tarikan Bajaj dan cicilan handphone," katanya, Minggu (4/7).
Menurut Yodi, karena menilai Panca pribadi yang baik, ia pun menduga tunggakan setoran Bajaj dan cicilan handphone yang menjadi penyebab utama Panca berupaya bunuh diri.
Karena selama ini juga, rekannya merupakan sosok yang tekun dalam bekerja sehingga mendapat kepercayaan menjadi sopir Bajaj.
"Dia orangnya rajin, mau bekerja. Makannya kita sayang dan percaya untuk kasih pinjam Bajaj dan kasih kredit handphone. Walaupun dia sudah enggak tinggal dengan orangtuanya, anak jalanan lah," ujarnya.
Kalau untuk masalah keluarga, Yodi mengaku, tak mengetahui pasti karena selama ini korban tidak banyak menceritakan masalah pribadi terkait keluarga.
Terlebih ketika polisi menemukan sepucuk surat wasiat yang ditulis korban. "Kalau masalah keluarga, kita nggak tahu sama sekali, kita tahunya dia kerja saja. Karena kalau ada masalah juga nggak cerita apa-apa," tururnya.
Yodi dan sejumlah rekan korban, mengaku datang ke Pos Polisi Sub Sektor Utan Kayu, Polsek Matraman, begitu mendengar kabar percobaan bunuh diri yang dilakukannya.
Ia juga berharap luka-luka yang dialaminya bisa segera membaik usai melompat dari ketinggian 15 meter. "Mudah-mudahan nggak parah lah, biar dia bisa kerja lagi, kasian juga soalnya," imbuh Yodi.
Dalam percobaan bunuh diri yang dilakukan Panca, ditemukan sebuah surat wasiat yang bertuliskan ,"untuk mamah dan papah maafin aku ya, selama hidup enggak pernah jadi anak yang membanggakan. Aku udah capek hidup kayak gini, cuman nyusahin dan bikin dosa terus. Mamah sama papah jangan sedih ya, jaga diri baik-baik, jaga kesehatan. Selamat tinggal, sampai ketemu di alam nanti, kita bakalan kumpul lagi. Bajaj aku parkir di depan Masjid Al-Furqon pinggir kali," tulis korban.
Sebelumnya diberitakan, Seorang pemuda mencoba bunuh diri dengan melompat dari Flyover Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur pada Minggu (4/7).
Pria yang diduga depresi itu nekat lompat dari ketinggian 15 meter usai membawa satu unit bajaj milik majikannya.
Indra, 25, saksi mata mengatakan, aksi nekat yang dilakukan Panca dengan melompat dari Flyover Jenderal Ahmad Yani ke Jalan Raya Pramuka, sekitar pukul 17.00 WIB.
Dan aksi itu pun terjadi sangat cepat dan membuat geger pengendara yang melintas.
"Awalnya dia berdiri di pinggir Flyover sambil melihat ke bawah, sempat ditegor sama Polisi biar menjauh tapi enggak mau. Tapi tiba-tiba dia lompat," katanya, Minggu (4/7). (ifand/tri)