"Sudah 10 tahunan. Gak ada sama sekali engga ada (yang mencurigakan)," jelasnya.
Fian mengatakan, Pelaku sendiri sehari-hari berjualan sepatu di kawasan Taman Kota, Jakarta Barat.
Ia pun mengaku kaget saat polisi tiba-tiba menyambangi rumahnya dan menyuruhnya agar tetap di ruangan dan tetap di tempat.
"Kaget saya. Saya disuruh jangan keluar ruangan dan diam di tempat," ucapnya.
Dari rumah kontrakan terduga teroris tersebut, kata Fian, polisi membawa busur serta anak panah dan sebuah kotak yang tidak diketahui isinya.
Polisi juga mengamankan empat orang yakni terduga teroris, sang istri dan kedua anaknya untuk dilakukan pemeriksaan.
"Dibawa busur sama panah. Terus sama sekotak gak tau isinya apa, karena, kan, kita gak masuk ke dalam. Sama bawa empat orang. Suami, istri dan anaknya," tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri enggan memberikan komentar lebih jauh, sebab kasus ino ditangani oleh tim Densus 88 Polri.
"Yang nangani Densus 88 Polri, kita Polsek hanya memback up pengamanan," katanya di lokasi.
Khoiri juga tidak bisa menjelaskan lebih detail terkait penangkapan yang dilakukan tim Densus 88 kepada warganya itu.
"Nah itu kita kurang tau, kita hanya lakukan pengamanan di lokasi," paparnya.
Sebelumnya, tim Densus 88 menangkap dua orang terduga teroris di Kampung Salo, Kembangan, Jakarta Barat pada Rabu (30/6/2021).