"Saya dulu setiap hari lari di siang hari, sampai hitam semua badan," ujar Mariyono seraya tertawa.
Sementara untuk melatih akademik, Mariyono mengaku mengikuti kursus di Surabaya. Belajar sampai dinihari sudah biasa dilakukannya, hanya untuk meningkatkan kemampuan akademiknya. "Pokoknya dulu belajar yang rajin dan olahraga terus," kata Mariyono.
Perjuangan keras tersebut diakui Mariyono telah membuahkan hasil. Ia yang memilih menjadi polisi lulus masuk Akpol di Semarang.
"Saya waktu itu alhamdulillah lulus dengan hanya satu kali tes saja," tutur suami dari Pucji Mariyono ini.
Mariyono menyatakan kunci keberhasilan selain belajar, tekad juga adalah do'a. Oleh karenanya jangan pernah tinggalkan ibadah shalat lima waktu dan minta do'a dari kedua orang tua.
"Banyak berdo'a, lalu minta do'a kepada orang tua karena do'a orang tua paling mustajab," ujar Mariyono. (*)