Karikatur: Dihimbau Kembali! Kalau Terpaksa, Baru Keluar Rumah. (Kartunis/Poskota.co.id)

Sental-Sentil

Dihimbau Kembali! Kalau Terpaksa, Baru Keluar Rumah

Selasa 29 Jun 2021, 09:00 WIB

IMBAUAN tidak keluar rumah untuk 14 hari ke depan, ada juga yang 7 hari ke depan mulai banyak digulirkan di media sosial, tak terkecuali di WAG.

Imbauan ini sebagai upaya menekan lonjakan kasus Covid-19 yang belakangan kian tak terkendali.

Ingat! Kasus Covid-19 telah menyebar di 510 kabupaten/kota di 34 provinsi se Indonesia

Di sisi lain, melonjaknya kasus positif berdampak kepada tingkat hunian rumah sakit rujukan semakin penuh.

Beberapa rumah sakit tak lagi bisa menampung pasien yang baru datang.

Tenda darurat yang disiapkan dalam hitungan hari sudah terisi penuh karena banjir pasien Covid.

Kondisi ini hampir terjadi di beberapa daerah, utamanya di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Di Yogyakarta.

Kelima wilayah ni diketahui menjadi lima besar penambahan kasus positif secara nasional. Lebih 50 persen penyebaran kasus terdapat di Pulau Jawa.

Jika dalam kondisi seperti ini, masyarakat masih melakukan aktivitas seperti biasanya, tanpa berupaya mengerem diri mengurangi ataupun membatasi, dikhawatirkan lonjakan kasus kian menjadi.

Dampak yang dapat diduga, rumah sakit tak lagi mampu menampung pasien Covid.

Bukan saja karena tak ada lagi ruang tambahan yang bisa disiapkan di lorong, di teras, pelataran maupun halaman, juga keterbatasan tenaga medis menangani pasien.

Para tenaga medis di seluruh Indonesia sekarang sedang berjuang keras menyelamatkan 218.476 pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan.

Jumlah ini akan terus bertambah, jika lonjakan kasus masih terjadi seperti pada Senin (28/06/2021), kasus positif bertambah 20.694 orang. 

Kalau semuanya harus dirawat, berarti memerlukan tambahan tempat tidur sebanyak itu.

Haruskah kita membiarkan kasus terus meroket? Jawabnya tentu saja tidak. 

Lonjakan kasus harus dihentikan dengan berbagai upaya, pandemi harus segera diakhiri.

Dengan membatasi aktivitas keluar rumah, sudah ikut berkontribusi mengurangi lonjakan kasus.

Sudah ikut membantu tenaga medis yang kini sedang berjuang keras tanpa kenal lelah dan menyerah menangani pasien. 

Kalau kita semua melakukan upaya serupa bersama – sama, lonjakan kasus bisa segera ditekan.

Kuncinya, membatasi aktivitas keluar rumah. Mengapa? Jawabnya virus delta varian India sangat cepat dan kuat penyebarannya.

Fakta sulit terbantahkan lonjakan kasus yang terjadi sekarang ini akibat merebaknya virus delta.

Para ahli mengibaratkan hanya berpapasan dalam hitungan 
detik, bisa tertular.

Nah, menghindari papasan, interaksi dan tatap muka dengan orang lain, apalagi di tempat-tempat umum, dapat dilakukan dengan meniadakan aktivitas di luar rumah.

Karenanya imbauan tidak keluar rumah, kecuali emergency - terpaksa, yang banyak diposting di media sosial hendaknya disikapi sebagai upaya kewaspadaan bersama.

Itu pun bentuk ajakan untuk lebih peduli sosial, membangkitkan rasa nasionalisme bahwa pandemi dengan beragam dampaknya adalah masalah kita bersama.

Akan lebih mudah diatasi, jika semuanya ikut berkontribusi. Semoga. (jokles)

Tags:
covid-19. kasus covid-19kasus covid-19 di jakartaCovid-19 di JakartaJakartavarian deltavirus delta

Administrator

Reporter

Administrator

Editor