Hasil karya ini akan dikenang sampai ratusan tahun kedepan.
Karena menjadi milestone atau tonggak sejarah yang amat penting, maka seharusnya IKN dibangun dengan konsep yang visioner.
Ari menegaskan, Presiden Jokowi telah mengingatkan perpindahan Ibu Kota baru, bukan semata-mata pindah pusat pemerintahan atau sekedar memindahkan gedung-gedung.
Atau semata-mata mencari lokasi yang strategis, juga bukan sekedar merancang desain arsitektur yang indah, melainkan harus memiliki visi yang besar kedepan.
Pertama, visi menjadi smart metropolis yang compact dan modern.
Kedua, harus dirancang menjadi kota yang inklusif, atraktif, humanis, ramah dan nyaman bagi semua kalangan.
Ketiga, Ibu Kota Baru menjadi representasi identitas bangsa dengan mengapresiasi budaya Indonesia yang majemuk.
Keempat, mendorong tumbuhnya smart economy, ekonomi berbasis riset dan inovasi, serta mampu menciptakan kesempatan kerja baru.
Kelima, dirancang sebagai superhub dari daerah sekitarnya, tegasnya.
Ari Dwipayana mengungkapkan, pembangunan ibu kota baru akan dibangun oleh bangsa sendiri karena negara ini memiliki kemampuan untuk membangun ibu kota Negara yang kita inginkan.
"Indonesia memiliki banyak anak muda yang bertalenta, sehingga ibu kota baru ini dibangun oleh arsitek dan insinyur terbaik Indonesia yang tidak kalah dengan arsitek dan insinyur kelas dunia," katanya.
"Dan berharap ada kolaborasi dengan talenta global, agar mampu membawa teknologi terbaik, inovasi terbaik, dan juga kearifan terbaik dalam partisipasi pembangunan Ibu Kota ini," tutupnya. (trb)