Kasus Covid-19 di Jakarta Timur Melonjak, Satpol PP Sebut Warga Tak Disiplin

Senin 21 Jun 2021, 19:42 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (foto: dok/poskota)

Ilustrasi Virus Corona. (foto: dok/poskota)

CAKUNG, POSKOTA.CO.ID - Tingginya angka kasus Covid-19 di wilayah Jakarta Timur, tampaknya belum membuat masyarakat semakin disiplin dan sering mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

Pasalnya, tingkat kepatuhan warga terhadap prokes terus menurun karena masih ditemukan banyak pelanggaran.

Kasatpol PP Jakarta Timur, Budhy Novian mengatakan, tingginya angka Covid-19 yang terjadi diduga karena banyaknya masyarakat yang mulai tak disiplin.

Pasalnya, dari hasil penindakan operasi yustisi dalam satu pekan terakhir terjadi lonjakan pelanggaran protokol kesehatan.

"Tren pelanggaran dalam minggu ini meningkat, jumlahnya persentase hampir 37, 21 persen jika dibanding dengan pekan lalu," katanya, Senin (20/6/2021).

Dikatakan Budhy, meski setiap harinya melakukan operasi yustisi di permukiman warga, tempat keramaian, hingga jalan protokol, petugas gabungan Satpol PP, TNI-Polri masih mendapati pelanggaran.

Dimana masih banyak warga yang tak mengenakan masker saat keluar dari rumah.

"Kategori warga Kecamatan yang banyak melanggar kita enggak ada data. Tetapi kalau anggota Satpol yang paling aktif melakukan penindakan itu Kecamatan Kramat Jati, Pulogadung, dan Makasar," ujarnya.

Bila mengacu data evakuasi pasien Covid-19 Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan se-DKI, Jakarta Timur, merupakan kota dengan tingkat evakuasi paling tinggi.

Dimana hingga pekan lalu, sebanyak 10.509 warga Jakarta Timur​ terkonfirmasi Covid-19 dievakuasi.

"Jumlahnya paling tinggi dibanding wilayah lain di Jakarta 10.509 warga ini kita evakuasi ke RS rujukan dan tempat isolasi khusus sesuai permintaan pihak Puskesmas," kata Kepala Upas Dinas Perhubungan DKI, Ali Murthado.

Dan dalam pekan lalu itu juga,  jajaran Upas Dishub DKI Jakarta mengevakuasi sebanyak 3.065 warga Jakarta Pusat, 1.924 warga Jakarta Barat, 7.521 warga Jakarta Selatan.

Lalu 3.973 warga Jakarta Utara, dan 19 warga Kepulauan Seribu, jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DKI Jakarta setelah Idulfitri 1442 Hijriah.

"Hingga hari ini kami masih terus melakukan evakuasi warga yang terpapar untuk menjalani isolasi mandiri di rumah sakit rujukan," tukasnya. (ifand)

Berita Terkait

News Update