TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Pelaku premanisme yang meresahkan para pedagang di Jalan Raya Ceger, Kelurahan Juramangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, akhirnya tertangkap.
Pelaku yang tertangkap seorang pria berinisial N (38).
Dia ditangkap Unit Reskrim Polsek Pondok Aren di wilayah Pondok Aren, Minggu (20/6/2021), sekira pukul 00.00 WIB.
"Kita sudah melakukan pengamanan satu orang yang melakukan tindak premanisme di Ceger Raya. Ditangkapnya tengah malam," ujar Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, Iptu Rony Setiawan kepada Poskota, Senin (21/6/2021).
Rony mengaku, pelaku telah mengakui perbuatannya memalak pedagang.
Pelaku yang tidak bekerja meminta uang untuk memenuhi kehidupan dan kesenangan dirinya.
"Motifnya memalak pedagang buat kebutuhan dia dan kesenangan dirinya saja (mabuk-mabukan). Dia memang tidak bekerja. Kita masih dalami terus," ungkapnya.
Rony menuturkan, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pihaknya masih mengembangkan komplotan pelaku.
"Kita akan kembangkan siapa saja yang melakukan tindak premanisme di Ceger Raya," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Aksi premanisme kerap terjadi di Jalan Raya Ceger, Kelurahan Juramangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Para preman meminta sejumlah uang kepada para pedagang di sepanjang Jalan Raya Ceger, tepatnya dari Harmony Swalayan hingga Mitra 10.
Kondisi itu dialami Asma (35), salah seorang pedagang makanan pecel di pinggir Jalan Raya Ceger.
Ibu dua anak itu mengaku mengalami pemalakan dari preman tersebut.
"Kalau mereka minta uang seringnya gerombolan, 5 sampai 7 orang. Saya kasihnya Rp 20 ribu setiap bulan, enggak pernah lebih," ujarnya ditemui Poskota di lokasi, Jumat (18/6/2021).
Asma menuturkan, preman tersebut rata-rata usianya masih muda.
Jika tidak diberikan uang, mereka kerap merusak dagangan pedagang.
"Saya pernah termos nasi dibanting sama mereka jadi rusak. Gara-garanya tidak saya berikan uang yang mereka minta jumlahnya besar. Saya tidak kasih mereka malah merusak," sebutnya.
Alhasil, Asma melanjutkan, termos nasi tersebut pun dilempar ke jalanan bermaksud untuk mengenai preman tersebut.
"Mereka mintanya malam-malam. Saya lempar saja termos nasi ke jalanan supaya kena mereka. Saya juga teriak maling. Mereka langsung kabur," ungkapnya.
Asma mengaku, preman itu meminta uang hanya untuk membeli minum keras (miras). Mereka sering nongkrong mabuk-mabukan di depan Harmony Swalayan atau minimarket. (ridsha vimanda nasution/kontributor)