Mengenaskan, Gajah Betina Usia 45 Tahun Ditemukan Mati di Kebun Karet Milik Warga di Palalawan Riau

Jumat 18 Jun 2021, 10:20 WIB
Seekor gajah mati, diperkirakan berusia 45 tahun, ditemukan di kebun warga di wilayah Kabupaten Palalawan, Provinsi Riau. (foto: BBKSDA Riau)

Seekor gajah mati, diperkirakan berusia 45 tahun, ditemukan di kebun warga di wilayah Kabupaten Palalawan, Provinsi Riau. (foto: BBKSDA Riau)

Saat itu, Environment Officer PT RAPP juga langsung melakukan pengecekan ke TKP untuk melihat kondisi Gajah dan melakukan pengamanan di lokasi kejadian.

Selanjutnya informasi diteruskan kepada Conservation Head yang langsung berkoordinasi dengan tim Balai Besar KSDA Riau.

"Hari itu juga kita langsung menurunkan tim Balai Besar KSDA Riau dengan didampingi oleh tim RAPP melakukan olah TKP dan nekropsi terhadap bangkai gajah. Dari hasil nekropsi dan pemeriksaan secara patologi yang dilakukan oleh tim medis Balai Besar KSDA Riau. Diduga penyebab kematian gajah betina yang berusia sekitar 45 (empat puluh lima) tahun tersebut adalah gangguan pada organ hati (hepar) dan sistem pernapasan," bebernya.

"Kini, sampel darah gajah tersebut sedang dalam proses analisa laboratorium di Bogor dan masih menunggu hasil," imbuhnya.

Hartano merinci, sejak tanggal 13 Desember 2020 sampai dengan 18 Desember 2020, terdapat sekelompok gajah yang masuk dan beraktivitas di seputaran BCN.

Kelompok gajah tersebut berjumlah 17 (tujuh belas) ekor, terdiri dari 8 (delapan) ekor gajah jantan dewasa, 6 (enam) ekor gajah betina, dan 3 (tiga) ekor gajah anakan.

Pada saat rombongan gajah tersebut keluar dari lokasi BCN. Akan tetapi tertinggal dan terpisah 1 (satu) ekor gajah yang tetap beraktivitas di seputaran BCN dan kebun masyarakat di sekitarnya. Menurut perkiraan kondisinya sudah tua dan berusia sekitar 50 (lima puluh) tahun. 

Hartono melanjutkan, tim dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Yayasan TNTN, dan RAPP melakukan identifikasi keberadaan dan kondisi gajah tersebut. Namun, gajah tidak ditemukan.

Tim juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak mengganggu gajah dan berkoordinasi dengan instansi terkait jika terjadi konflik. 

"Pada tanggal 26 Februari 2021, Gajah tersebut kembali muncul di areal BCN. Pada tangga 6 Maret 2021, rombongan gajah yang sama kembali ke areal BCN dan berada di seputaran BCN, riparian estate, dan kebun masyarakat sampai dengan tanggal 20 Maret 2021," sebutnya. 

"Esoknya, kegiatan penggiringan terhadap kelompok gajah tersebut dilakukan agar menjauh dari kebun masyarakat dan areal BCN. Gajah berhasil digiring keluar dan berada di Estate Baserah tetapi Gajah tua tersebut tertinggal dari rombongannya dan tetap berada di areal BCN. Berdasarkan hasil pengamatan tim YTNTN, Gajah tersebut teridentifikasi dalam keadaan sakit sehingga tidak dapat mengikuti rombongannya," tandasnya. (*)

Berita Terkait

News Update