JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Digitalisasi menjadi norma baru dan menjadi sangat penting bagi perusahaan modern maupun institusi pemerintah sebagai pemberi layanan publik.
Reformasi birokrasi salah satunya diwujudkan melalui akselerasi pemanfaatan dukungan teknologi informasi secara intensif dan masif.
Hal ini penting agar bangsa ini mampu memenangkan kompetisi di pasar global.
“Kemnaker berupaya mengoptimalkan kinerja petugas pengantar kerja yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini dalam upaya menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat akibat pesatnya perkembangan teknologi,” tutur Menaker Ida Fauziyah, dalam acara virtual 'Sinergitas Pengantar Kerja Pusat dalam Era Digitalisasi' di Novotel Hotel, Bogor, Jawa Barat, Rabu, (16/6/2021).
Masyarakat abad ini, papar Ida, sangat familiar dengan aplikasi smartphone yang mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat.
Termasuk dalam menerima informasi pasar kerja dan dunia kerja.
“Kehadiran secara fisik saat ini berkurang dan menjadi tak penting saat ini. Apalagi di masa pandemi Covid-19. Pilihan penggunaan aplikasi sekarang ini sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pengantar kerja dapat menjadi agent of change (agen perubahan) yang mampu memberi warna baru dalam budaya organisasi dimana pun berkarya,” ujarnya.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka Perencanaan Karir Pejabat Fungsional Pengantar Kerja ini, diikuti sekitar 200 orang Pejabat Fungsional Pengantar Kerja.
“Saya sungguh sangat antusias dengan tema kegiatan ini. Karena dalam situasi pandemic covid-19 kita tetap produktif. Koordinasi yang kuat dan berkesinambungan antara Pengantar Kerja di Kementerian Ketenagakerjaan maupun di BP2IP itu sangat diperlukan karena banyak masalah, banyak persoalan Ketenagakerjaan saat ini,” tambah Ida Fauziyah.
Pengantar Kerja, lanjut Ida, berperan penting untuk menurunkan angka pengangguran. Oleh karena itu, dia mendorong agar para Pengantar Kerja menyesuaikan cara pandang dan berpikir, agar tidak tertinggal dan mampu memenangkan kompetisi di pasar global.
“Di pundak bapak dan ibu Pengantar Kerja inilah kami taruhkan. Saya berharap dapat menjadi ujung tombak penempatan kerja. Memiliki peran sangat strategis dan penting dalam menyukseskan lima dari sembilan lompatan besar Kemnaker,” ungkapnya.