ADVERTISEMENT

3 Bulan Kepemimpinan Helldy-Sanuji, Pasar Kranggot Cilegon masih Semrawut 

Kamis, 17 Juni 2021 19:10 WIB

Share
Kondisi pedagang di Pasar Kranggot. (foto: istimewa)
Kondisi pedagang di Pasar Kranggot. (foto: istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Upaya penataan Pasar Kranggot yang dilakukan sejak awal kepemimpinan Walikota Cilegon Helldy Agustian dan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta belum menunjukkan hasil maksimal.

Kendati upaya penataan pasar sudah berjalan sekira tiga bulan, namun kondisi Pasar Kranggot masih semrawut.

Pedagang emperan kembali berjualan di akses masuk dan keluar pasar. Parkir liar pun kembali terjadi. Kemudian, hanggar-hanggar di dalam pasar pun masih acak-acakan dan belum terisi oleh para pedagang.

Kondisi kesemrawutan pasar pun membuat Anggota Komisi III DPRD Kota Cilegon Rahmatulloh dan Ketua Banggar Subhi S Mahad datang menyidak.

Tidak hanya soal kesemrawutan pasar dalam kesempatan itu, dua legislator tersebut pun menyoroti soal kontribusi pasar terhadap pendapatan daerah.

Terkait kesemrawutan pasar, Anggota Komisi III DPRD Kota Cilegon Rahmatulloh menyoal soal peran yang telah dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Cilegon dan UPT Pasar Kranggot. Salah satunya adalah perekrutan tenaga keamanan yang belum lama ini dilakukan.

"Saya tidak melihat security juga, saya tidak melihat ketertiban yang ada di pasar, Walikota kan mengintruksikan jalan masuk bersih gak ada pedagang emperan dan parkir liar, ternyata masih ada," ujarnya di Pasar Kranggot, Kamis (17/6/2021).

Rahmatulloh mempertanyakan peran dan fungsi tenaga keamanan yang direkrut pemerintah. Ia meragukan tenaga tersebut bekerja optimal pasalnya ketertiban pasar masih acak-acakan.

"Banyak parkir motor liar, apakah itu resmi atau tidak resmi? Silahkan Indag dengan UPT Pasar dikontrol. Ini kan jelas kelihatan. Kalau memang resmi tidak masalah, tinggal retribusinya disetorkan untuk menambah pendapatan," paparnya.

Rahmatulloh menilai penanganan pasar harus serius, tak hanya soal penataan, tapi juga soal sumbangsih pasar terhadap pendapatan daerah.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Trias Haprimita
Contributor: Rahmat Haryono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT