Mahasiswi S2 Unsoed Juara Nasional Gebyar Apresiasi Tenaga Lini Lapangan Terbaik 2021 

Rabu 16 Jun 2021, 21:57 WIB
Arum Fitria Ardiyani, S.Sos. (ist)

Arum Fitria Ardiyani, S.Sos. (ist)

PURWOKERTO, POSKOTA.CO.ID - Prestasi gemilang ditorehkan mahasiswi Program Magister Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman, Arum Fitria Adriyani, S.Sos.

Arum meraih Juara 1 Nasional, Gebyar Apresiasi Tenaga Lini Lapangan Terbaik 2021 dengan Kategori Penyuluh KB PNS.

Lomba tersebut diselenggarakan oleh BKKBN RI.

"Jujur saat pengumuman itu saya deg-degan, kaget dan sekaligus lega juga, alhamdulilah saya sebagai pemenangnya," kata Arum Fitria Adriyani, S.Sos, Rabu (16/6/2021).

Tak mudah, bagi Arum untuk berjuang di kancah nasional, sebab jumlah peserta dari seluruh Indonesia terbilang banyak.

"Karena walaupun awalnya nothing to lose tapi begitu sudah mengikuti tahap demi tahap, pada akhirnya memikul harapan banyak pihak, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi," jelas wanita berhijab ini.

Dalam kesehariannya, Arum merupakan seorang PNS yang bertugas sebagai Penyuluh KB BKKBN di Kabupaten Purbalingga.

"Saya berdinas di wilayah binaan di Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga. Lomba kemarin itu merupakan apresiasi BKKBN terhadap tenaga lini lapangan,"terang Arum.

Mahasiswi kelahiran Kendal, Jawa Tengah, 6 Januari 1983 ini menjelaskan dalam lomba tersebut pihak BKKBN RI melakukan penilaian PKB PNS terbaik untuk Tingkat Nasional terdiri dari 3 tahap diantaranya:

1. Penilaian administrasi mulai tanggal 17-28 Mei 2021.

2. Penilaian presentasi dan tanya jawab pada tanggal 2-4 Juni 2021.

3. Penilaian tahap akhir, wawancara spontanitas.

"Untuk tahap 2, presentasi ke 21 kandidat, tahap 3 wawancara 5 besar. Tahap 1 terpilih 21 PKB dari 21 provinsi Se-Indonesia. Ada penilaian administrasi mengirimkan 16 poin penilaian pada inovasi di bidang penurunan unmet need, Drop Out (DO) dan stunting," bebernya.

Arum menambahkan penilaian tahap akhir berlangsung pada Selasa (15/6/2021) dengan kategori Penilaian PKB PNS, Penilaian PKB Non PNS, Penilaian Kader IMP dan Penilaian Akseptor Lestari.

Sebagai abdi negara, ibu dari Eshan Agha Dhiaouddanish dan Algazel Marvel Ousson ini mengatakan ia prihatin terhadap kasus stunting yang masih terjadi di  Jawa Tengah.

"Angka stunting di 10 kabupaten atau kota di Jawa Tengah masih menjadi prioritas penanganan nasional karena angka stuntingnya masih di atas target WHO yaitu 20%. Oleh karena itu kemitraan berbagai pihak terus digenjot dalam rangka menurunkan angka stunting," tegasnya.

Alumni Universitas Diponegoro ini mengatakan wabah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini menyulitkan pihaknya untuk melakukan penyuluhan hinggga ke desa-desa.

"Penyuluhan di masa pandemi memang sedikit terkendala karena adanya berbagai pembatasan termasuk pembatasan kerumunan dan jaga jarak. Namun teman-teman Jawa Tengah terus berupaya dan berinovasi untuk tetap melakukan penyuluhan melalui media sosial," ungkap isteri dari Hendra Permana, S.Sos, M.Si.

Pembatasaan aktivitas selama wabah virus Corona, membuat banyak kegiatan posyandu yang tidak bisa dilaksanakan di kala pandemi.

"Padahal Posyandu adalah merupakan akses untuk pemantauan tumbuh kembang balita dan juga penyuluhan Program KB bagi ibu hamil dan ibu balita," paparnya.

Tak hanya berprestasi secara nasional, Arum juga pernah menjuarai beberapa perlombaan diantaranya Juara 2 Lomba Master of Ceremony (MC) OPD Tingkat Kabupaten Purbalingga, Juara 2 Pemilihan PKB/PLKB Teladan Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Peraih Satyalancana Karya Satya X tahun, Terbaik 2 Bimtek Strategi Perubahan Perilaku Pencegahan Covid-19 Pusdiklat KKB,BKKBN RI dan segudang prestasi lainnya selama berkarir 11 tahun.

"Saya berharap prestasi saya ini bermanfaat dan menginspirasi bagi orang lain. Semoga hal ini bisa memotivasi saya untuk terus mengembangkan diri dan berinovasi. Dan bagi program Bangga Kencana, ini menjadi lecutan agar terus bergerak mencapai target 2024 angka stunting 14% dan 2030 Indonesia bebas stunting,"pungkasnya. (*/mia)
 

Berita Terkait
News Update