ADVERTISEMENT

Wapres Sebut Pemerintah Ingin Percepat Tercipta Kekebalan Kelompok Melalui Vaksinasi Massal Covid-19

Selasa, 15 Juni 2021 15:56 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan Pemerintah terus melakukan upaya untuk menciptakan kekebalan kelompok/herd immunity di Indonesia.

"Sebab, melalui kekebalan kelompok diharapkan penularan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dapat segera terkendali dan pandemi dapat berakhir," terang Wapres.

Itu disampaikan Wapres saat meninjau pemberian vaksinasi massal bagi masyarakat di Alam Sutera Sport Center, Tangerang Selatan dan Kantor Pemerintah Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (15/6/2021).

Oleh karena itu, lanjut Wapres, untuk mencapai target tersebut, diperlukan pemberian vaksinasi secara massal.

"Secara nasional kita ingin mempercepat pencapaian untuk memperoleh herd immunity, kekebalan kelompok, " ujar KH Ma'ruf Amin.

Wapres menyebutkan dari jumlah yang harus dicapai adalah 181.5 juta dan ini kita targetkan per hari 1 juta. Oleh karena itu untuk lebih mempercepat maka kita adakan vaksinasi massal.

Pada acara yang dilaksanakan secara luring dan daring ini, Wapres juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan beberapa penerima vaksinasi. Ia menceritakan pengalamannya ketika mendapatkan vaksinasi serta mengajak para peserta untuk membagikan pengalaman yang didapat setelah vaksinasi kepada keluarga dan kerabat agar semakin banyak masyarakat yang berkenan untuk melakukan vaksinasi.

“Saya divaksin tidak ada apa-apa. Semua divaksin, tidak ada masalah,” ungkap Wapres.

Wapres menyampaikan, selain pemberian vaksinasi, penerapan protokol kesehatan yang ketat juga harus terus dijalankan untuk mengendalikan penularan Covid-19.

“Tetapi tidak hanya vaksinasi, untuk mencegah penularan itu supaya diperketat pelaksanaan protokol kesehatan, terutama masker,” tegas Wapres.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT