CIPAYUNG, POSKOTA.CO.ID - SMAN Unggulan MH Thamrin, merupakan satu-satunya sekolah terbaik yang dimiliki DKI Jakarta dan bahkan terbaik di Indonesia.
Betapa tidak, murid yang ada di sekolah tersebut tak henti-hentinya menorehkan prestasi dalam setiap ajang olimpiade yang diikuti hingga ke tingkat Internasional.
Sekolah Menengah Atas yang berada di kawasan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, itu pun memiliki sistem pembelajaran yang unik.
Pasalnya, setiap tahunnya hanya membuka empat kelas dengan setiap kelasnya diisi 21 orang murid. Mereka pun selama mengenyam pendidikan akan tinggal di asrama dan semuanya diberikan secara gratis bagi anak-anak terbaik di ibukota.
Kepala SMAN Unggulan MH Thamrin Drs. Warnoto M.Pd mengatakan, para siswa yang bisa masuk ke sekolah unggulan ini harus melalui seleksi penerimaan yang ketat.
Nilai rapor semester satu sampai lima di SMP tidak boleh kurang dari 85 untuk mata pelajaran matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
"Saat akan masuknya harus menjalani syarat tes lain yakni psikotes kita kerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia," katanya, Senin (14/06/2021).
Usai menjalani tes psikologi, kata Warnoto, pada siswa selanjutnya akan mengikuti Tes Pengetahuan Akademik (TPA) yakni mata pelajaran IPA, matematika, dan Bahasa Inggris dan wawancara.
Dari tes tersebut nantinya akan disaring hingga mendapatkan siswa untuk empat kelas sesuai dengan kapasitas.
“Biasanya yang diterima tidak ada yang mengundurkan diri jadi biasanya yang cadangan terpaksa tetap jadi cadangan alias tidak masuk SMAN Unggulan MH Thamrin,” ujarnya.
Karena menjaring siswa-siswi berprestasi, kata Warnoto, SMAN Unggulan MH Thamrin kerap tampil dalam setiap kejuaraan.
Berbagai perlombaan sains, robotik, hingga hafis Al-Qur'an, para siswa kerap menjadi peserta dalam setiap ajang.
"Bahkan olimpiade yang diikuti itu pun mereka selalu menjadi yang terbaik. Istilahnya Olimpiade tingkat nasional harus mendapat juara pertama, sementara tingkat internasional boleh juara 1, 2 dan 3," ungkapnya.
Karena itu, sambung Warnoto, olimpiade yang diikutinya pun bener-benar dilihat apakah berjenjang atau tidak. Berjenjang artinya juara dari tingkat kotamadya lalu ke tingkat propinsi lalu tingkat nasional.
Nah, di level internasional sudah mewakili negara dan juga berjenjang dari juara nasional. "Kala itu ada olimpiade diselenggarakan di India, tapi pesertanya bukan dari berjenjang tapi siapa saja boleh ikut. Itu tidak masuk kriteria kami,” jelasnya.
Pada tahun 2020 kemarin, sambung Kepala Sekolah, para siswa kembali menorehkan prestasi lagi saat mengikuti kompetisi Sains Nasional.
Dalam ajang tersebut, meraih tiga medali emas, satu medali perak dan empat medali perunggu. "Bahkan satu orang siswa meraih Penghargaan Best Theory Fisika dalam kejuaraan tersebut. Mudah-mudahan prestasi yang membanggakan ini bisa terus didapatkan para siswa," tambahnya. (*)