Bukan Hanya Rumah Rusak, Emak-emak Ini Protes Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang karena Sebabkan Polusi Udara

Senin 14 Jun 2021, 17:37 WIB
Warga berdemo di ruas jalan tol Serang-Panimbang. (ist)

Warga berdemo di ruas jalan tol Serang-Panimbang. (ist)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pembangunan salah satu proyek strategis nasional yakni pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang yang berada di Kabupaten Lebak, mendapatkan protes dari para emak-emak yang merupakan warga Kampung Kandang Numpang, RT02/04, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.

Mereka memprotes pembangunan jalan tol itu dengan cara berdemonstrasi di ruas jalan tol itu, Senin (14/6/2021).

Aksi protes menyusul dampak dari pembangunan jalan tol itu yang telah membuat rumah mereka retak-retak, dan bahkan nyaris roboh.

"Emak-emak disini merupakan warga yang terdampak dari pembangunan jalan tol itu.  Mereka protes dan meminta kepada pihak pelaksana yakni PT Wika untuk memberikan ganti rugi," kata Hasim Koordinator aksi kepada Poskota.

Hasim mengungkapkan, selain adanya kerusakan terhadap puluhan rumah yang diduga akibat dari pembangunan jalan tol itu.

Para emak-emak juga mengeluhkan adanya polusi udara dampak dari pembangunan jalan tol itu.

"Jalan tol ini selain merusak rumah, namun juga merusak paru-paru warga dengan polusi yang ditimbulkannya. Debu selalu beterbangan disaat pelaksanaan pembangunan jalan tol ini," ungkapnya.

Menurutnya, beberapa dampak tersebut tentunya sangatlah merugikan masyarakat sekitar.

Untuk itu, pihaknya meminta agat PT Wika memberikan kompensasi terhadap masyarakat yang rumahnya rusak, dan juga mencegah terjadinya polusi udara yang disebabkan oleh aktivitas alat berat pada pembangunan proyek strategis nasional itu.

“Rumah retak dan timbulnya polusi jelas mengancam keselamatan jiwa manusia, begitupun jalan yang dimatikan dampaknya kepada aktivitas dan usaha warga. Tapi, sampai saat ini belum ada upaya ganti rugi,” tandasnya. (kontributor banten/yusuf permana)

Berita Terkait
News Update