ADVERTISEMENT

Gubernur Banten, Wahidin Halim Berharap Singkong Bisa Menjadi Makanan Pengganti

Rabu, 2 Juni 2021 16:04 WIB

Share
Gubernur Banten Wahidin Halim saat saat panen singkong di Kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) Dinas Pertanian Provinsi Banten di Kampung Kembang, Kecamatan Curug, Kota Serang. (ist)
Gubernur Banten Wahidin Halim saat saat panen singkong di Kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) Dinas Pertanian Provinsi Banten di Kampung Kembang, Kecamatan Curug, Kota Serang. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Banten, Wahidin Halim mengungkapkan, selama ini masyarakat memanfaatkan singkong sebagai makanan pengganti nasi.

Singkong turut menjadi penopang ketahanan pangan masyarakat.

"Selama ini, singkong bisa menjadi makanan pengganti nasi. Bisa diolah menjadi bermacam-macam aneka makanan," ungkap Wahidin Halim, saat melakukan panen singkong di Kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) Dinas Pertanian Provinsi Banten di Kampung Kembang, Kecamatan Curug, Kota Serang (Rabu, 2/6/2021).

Meski demikian, lanjut Gubernur, dirinya tidak berharap singkong menjadi makanan utama masyarakat.

"Nasi atau beras tetap menjadi makanan utama masyarakat," ungkapnya.

Gubernur juga berharap komoditas singkong bisa dikembangkan seperti komoditas agrobisnis lainnya.

Di Kawasan Sitandu, saat ini Dinas Pertanian Provinsi Banten mengembangkan singkong mentega, singkong koneng, singkong thailand, dan singkong roti.

Di lahan ini, satu batang pohon singkong mampu menghasilkan 4-6 kg.

Dalam kesempatan itu, turut pula ditampilkan aneka olahan pangan berbahan dasar singkong.

Di antaranya getuk, ketimus, comro, misro, serta singkong rebus thailand. (kontributor banten/rahmat haryono)

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Sumiyati
Contributor: Kontributor Banten/rahmat Haryono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT