Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat vaksinasi seniman dan budayawan. (ist)

NEWS

Tak Banyak yang Tahu! Ini Perbedaan Vaksin Covid-19 Sinovac, AstraZeneca dan Pfizer

Selasa 01 Jun 2021, 15:31 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah pandemi Covid-19, pasokan vaksin diharapkan bisa terus bertambah agar bisa menjangkau seluruh masyarakat dunia, khususnya Indonesia.

Dengan harapan vaksin yang ada saat ini dapat membangun antibodi guna mencegah penularan Covid-19.

Indonesia dikabarkan akan kebut terus program vaksinasi untuk masyarakat, sekaligus mengkajinya dengan matang.

Adapun vaksin yang digunakan di Indonesia sebetulnya terdapat 7 jenis, diantaranya Vaksin Sinovac, Vaksin PT Bio Farma, Vaksin Novavax, Vaksin Oxford-AstraZeneca, Vaksin Pfizer-BioNTech, Vaksin Moderna, Vaksin Sinopharm.Pfizer.

Profesor bidang ilmu farmasi Oregon State University, Amerika Serikat, Prof. Taifo Mahmud, membeberkan perbedaan dari sejumlah vaksin yang digunakan.

Pertama, vaksin yang dikembangkan dari virus utuh yang diinaktivasi. Vaksin yang dihasilkan melalui teknologi ini, seperti Polio, Rabies, hingga vaksin Hepatitis A.

Sementara pada vaksin Covid-19, teknologi ini digunakan untuk pengembangan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Pengembangn vaksin jenis ini termasuk platform klasik.

Kedua, vaksin dari virus yang dilemahkan, hingga vaksin dari rekombinan atau subunit protein pada virus yang salah satunya berupa produk vaksin Covid-19 Anhui.

Ketiga, vaksin yang dikembangkan dengan cara menggunakan teknologi virus-like particles (VLP) atau zat dengan struktur yang mirip dengan virus, tetapi tidak memiliki genom dari virus tersebut.

Keempat, platform lanjutan yang dikembangkan untuk vaksin Covid -19 di antaranya vaksin dengan adenovirus, atau memanfaatkan virus lain seperti yang dikembangkan Astrazeneca, Janseen, dan Gamaleya.

Kelima, ada pula vaksin Covid-19 dari teknologi mRN, seperti vaksin yang dikembangkan Moderna, Pfizer, hingga CureVac.

Keenam, ada vaksin yang dikembangkan dari antigen-presenting cells (APC) yang saat ini tengah dikembangkan di Indonesia.

Di sisi lain, Ketua Komnas KIPI, Prof. Hindra Irawan Satari, meminta masyarakat untuk tidak pilih-pilih dan bagikan pengalaman pada rekan dan kerabat yang belum divaksin.

Masyarakat yang belum divaksin, silahkan menghubungi sahabat, keluarga, teman, atau tetangga yang sudah divaksin, baik Sinovac ataupun AstraZeneca. Tanyakan pengalaman mereka, apa yang terjadi setelah divaksinasi sehingga, bisa meyakinkan masyarakat yang belum divaksin, bahwa vaksin itu aman," ujarnya. (cr09)

Tags:
Perbedaan vaksin di IndonesiaPerbedaan Sinovac dengan AstraZenecaVaskinasiVaksin Covid Indonesia3MIngat Pesan Ibumenjaga-jarakTetap pakai masker

Administrator

Reporter

Administrator

Editor