ADVERTISEMENT

Pantau Proyek KBN di Takalar, Tim Pansus DPRD DKI Jakarta Dibuat Geleng Kepala

Kamis, 27 Mei 2021 11:33 WIB

Share
Direktur Pengembangan KBN, Agus Hendardi (kanan) dengan Direktur Operasional PT KBN, Satrio Witjaksono, saat rapat Pansus KBN di Gedung DPRD DKI Jakarta kemarin. (foto: ist)
Direktur Pengembangan KBN, Agus Hendardi (kanan) dengan Direktur Operasional PT KBN, Satrio Witjaksono, saat rapat Pansus KBN di Gedung DPRD DKI Jakarta kemarin. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Pansus mempertanyakan proyek dari perusahaan pengelola dan pengembang kawasan industri pelat merah PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/5/2021).

Ketiadaan bukti fisik pembangunan Kawasan Industri Takalar (KITA) selama ini digadang-gadang sebagai proyek potensial dengan nilai investasi fantastis.

KITA ditetapkan sebagai proyek strategis nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 tahun 2020. Data diperoleh, KBN sedang mengembangkan Takalar Integrated Industrial Park (TIIP) sebagai kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan dan berkonsep industri multiklaster yang didukung oleh infrastruktur kawasan lengkap.

Hal itu membuat publik bertanya apakah ini proyek fiktif atau mangrak. Untuk menjawab itu semua akhirnya Pansus KBN DPRD DKI melakukan kunjungan ke wilayah proyek yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional.

Dalam kunjungannya ke Takalar, DPRD DKI yang memperjuangkan kepentingan DKI sebagai pemilik 26,85 persen saham di KBN dibuat menggelengkan kepala.

“(Proyek KBN di Takalar) Belum ada apa-apanya. Itu kan kebijakan dia untuk ekspansi bisnisnya. Anggaran dah ada tapi gak ada pembangunan. Masyarakat protes pembebasan lahannya,” kata anggota DPRD DKI Jakarta yang terlibat dalam Pansus KBN, Syahrial, dalam keterangannya kepada wartawan Kamis (27/5/2021).

“Objek yang kita kunjungi di Takalar. Kalau saya pikir gak ada objeknya yang dikunjungi. Artinya belum pantas untuk dikunjungi karena belum ada apa-apanya. Selama ini saya terkagum dengan KBN sampai ke Takalar pun sudah ekspansi ke sana. Tapi yang saya lihat hanya gubuk kecil, tanahnya juga gak jelas,” kata politisi Fraksi PDIP ini. 

Sementara itu Direktur Pengembangan KBN Agus Hendardi mengatakan, ekspansi dilakukan KBN karena occupancy di Cakung dan Marunda, Jakarta, hampir penuh. Dari tiga opsi lokasi ditawarkan, mitra strategis dari China group memilih Takalar sebagai lokasi KITA. 

KBN merencanakan TIIP dibangun di lahan 3.500 hektare dengan perincian 2.600 hektare untuk kawasan industri, 100 hektare kawasan pelabuhan, 100 hektare kawasan perumahan dan komersial, serta 45 hektare menjadi kawasan golf. 

Sementara itu Direktur Pengembangan KBN Rahayu Ahmad Junaedi di penghujung tahun 2019, mega proyek tersebut telah banyak dilirik investor. Ia mengeklaim sebanyak 50 perusahaan daur ulang asal Cina di bawah bendera CMRA telah menyatakan kesiapannya bergabung di kawasan industri baru ini. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT