"Semula kedalaman kali itu 4 meter, tapi sekarang mungkin 1 atau 2 meter. Makanya perlu pengerukan, kalau hanya diturap tapi tidak dikeruk, percuma saja," jelasnya.
Selain itu, karena banyaknya pengembang perumahan yang datang di wilayah sekitar Pondok Maharta. Mereka para pengembang tidak membuat resapan air dan penampungan air.
"Sehingga hujan turun membuang airnya kesini semua, akhirnya begitu (banjir)," tandasnya.
Ketua RT 07 Wage Royantoro (58) mengaku, relokasi warga Pondok Maharta tidak mungkin terjadi. Kecuali warga diberikan ganti untung.
"Kecuali dia mau mengganti untung yah. Mungkin warga mau diganti (tanah) per meter sekian. Tapi kalau cuma dipindahin mungkin pada enggak mau," tegasnya.
Sejauh ini, Wage menyebut, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga belum ada sosialisasi terkait rencana relokasi warga untuk pembuatan tandon.
"Belum ada datang langsung ke sini berbicara soal tandon air dan relokasi," paparnya.(kontributor tangerang/ridsha vimanda nasution)