ADVERTISEMENT

Indonesia dan Uzbekistan Berpeluang Kerja Sama di Sektor Industri Pupuk

Senin, 24 Mei 2021 11:06 WIB

Share
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam.(Ist)
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"Di samping itu ada Uz-Potash (industri KCl), dengan kapasitas sebesar 600.000 ton," ujar Khayam. 

Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, produk KCl Uzbekistan berwarna merah muda dengan ukuran lebih besar. KCl asal Uzbekistan telah diketahui oleh industri pupuk di Indonesia seperti PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Sentana Adidaya Pratama.

Selain potensi kerja sama di industri pupuk, Rachmat Gobel yang menjadi Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) ini mengatakan bahwa ada peluang di sektor industri agro. 

Uzbekistan membutuhkan buah-buah tropis, seperti pisang, buah naga, alpukat, dan kopi untuk konsumsi warganya maupun untuk mendukung industrinya. 

"Karena itu, saya mau mendorong agar ada sister city antara kota di Uzbekistan dengan daerah-daerah di Indonesia penghasil buah-buah tropis ini," tuturnya.

Dia mencontohkan Kabupaten Lumajang yang merupakan daerah penghasil pisang di Jawa Timur bisa dicarikan daerah di Uzbekistan untuk dijadikan kota kembar. Daerah dan kota-kota lain penghasil buah naga dan kopi, bisa juga melakukan hal yang sama, ujarnya.(tri)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT