ADVERTISEMENT

Ganjar Pranowo Tak Diundang Pada Penguatan Solidaritas Partai Menuju Pemilu 2024, Ketua Bappilu PDIP: Dia Sudah Keterlaluan!

Minggu, 23 Mei 2021 22:25 WIB

Share
Bambang Wuryanto (kiri) bersama Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto (foto: rizal)
Bambang Wuryanto (kiri) bersama Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto (foto: rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto mengatakan, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah memastikan tidak mengundang Ganjar Pranowo saat pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Tidak diundang! (Ganjar Pranowo, red) ‘wis kemajon’ (kelewatan), ‘yen kowe pinter, ojo keminter’ (bila kamu pintar, jangan sok pintar-red)," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto melalui keterangan tertulisnya di Semarang, Minggu (23/5/2021).

Bahkan, DPD PDIP Jateng dengan terang-terangan menyebut Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jateng itu terlalu berambisi maju pada Pilpres 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Bambang mengatakan, DPD PDIP Jateng sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik.

Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, sedangkan di sisi lain hal itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah ketua umum.

“Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media massa, bahkan Ganjar sampai rela menjadi ‘host’ di youtube-nya, padahal hal serupa tak dilakukan oleh kader PDIP lain yang juga berpotensi untuk ‘nyapres'," ujarnya. 

Menurutnya, kader PDIP lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yang sama, namun tak berani karena belum mendapatkan perintah ketua umum.

"Wis tak kode sik (Sudah dikode sebelumnya). Kok soyo mblandang (malah makin tak peduli), ya tak rodo atos (ya saya senakin agak keras)’. Saya di-bully di medsos, ya bully saja, saya tidak perlu jaga image saya," katanya. 

Bambang Pacul sapaan akrab pria ini mengatakan, sekali lagi mengingatkan jika elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran pilpres yang sesungguhnya. Karena yang saat ini hanya terdongkrak dari pemberitaan dan medsos. Hal itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

"Ini disampaikan bukan sebagai teguran bagi Ganjar yang juga kader PDIP. Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDIP Jateng). Ia merasa yang bisa menegur dirinya hanya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," ujarnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT