Niatnya Menjadi Juru Damai Malahan 'Damai' di Ranjang 

Sabtu 22 Mei 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Nah Ini Dia Niatnya Menjadi Juru Damai Malahan 'Damai' di Ranjang. (ucha)

Ilustrasi Nah Ini Dia Niatnya Menjadi Juru Damai Malahan 'Damai' di Ranjang. (ucha)

IRA, (30), benar-benar capek punya suami mata keranjang macam Paiman, (36). Catatan mesum suami sudah demikian banyak.

Terakhir dia jadi juru damai tetangga yang ribut sama suami. Ujung-ujungnya Paiman malah “damai” di ranjang bersama Titik, 25, istri tetangga itu. Ira akhirnya memilih bercerai saja.

Wanita cap apapun tak mau punya suami mata keranjang, suka ganggu wanita melek. Tapi kadangkala, apa yang hendak dijauhi itu malah disandangnya.

Jika ada yang tetap mempertahankan rumahtangganya, semata-mata karena kasihan anak-anak, jangan sampai mereka jadi korban kebuasan asmara. Tapi kesabaran wanita itu kan ada batasnya, sehingga pada akhirnya harus bersikap, apapun resikonya.

Awalnya Irawati, warga Surabaya ini cukup bangga punya suami Paiman. Orangnya cukup tampan, pinter menata kata, seiman pula. Tapi pada akhirnya kebanggaan itu pun sirna.

Gara-garanya, pembawaan Paiman yang pinter bergaul, pada akhirnya malah dipakai untuk menggauli wanita-wanita yang jadi targetnya. Kan kacau jadinya. Sebentar-sebentar ada kabar, suaminya punya WIL di sana dan di sini.

Sebetulnya Ira juga sudah memperingatkan suami, bahwa kelakuan seperti itu  ibaratnya suduk gunting tatu loro alias akan menyakiti dua keluarga.

Istri di rumah akan sakit hati karena merasa dikhianati, pihak suami WIL juga merasakan hal sama. Jika sekedar sakit hati masih lumayan. Bila suami lapor polisi atau angkat clurit, wooo..... nyawa bisa melayang gara-gara ndemeni bini orang.

Selama ini Ira masih mencoba bersabar, sebab kasihan anak-anaknya. Jangan sampai mereka jadi korban gara-gara ulah bapaknya. Tapi rupanya Paiman yang disabari semakin tak punya iman. Bila biasanya mainnya di tempat jauh, eh......kini justru sama tetangga sendiri. Apa nggak anjay itu namanya.

Keluarga Irawati punya tetangga pasangan Eny – Kuswanto. Belakangan rumahtangga mereka sering ribut melulu. Sebab musababnya macam-macam, dari soal ekonomi sampai sosial.

Untuk mengurangi beban batin, Eny yang baru berusia 25 tahunan itu suka curhat pada Ira. Sebagai tetangga yang baik, Irawati memberi nasihat atau solusinya. Maklum, mereka masih keluarga baru, anak juga baru satu.

Biasanya, jika dua ibu rumahtangga bercurhat ria, suami menjauh tak mau ikut campur tangan. Tapi Paiman ini beda, dia ikut nimbrung dan memberi masukan-masukan pada Eny. Lagaknya seperti motivator Mario Teguh saat jaya-jayanya dulu.

“Nafsu hanya bertahan sementara, karena ia pembosan dan tak pernah puas, tapi keindahan hati seorang wanita adalah pendamai yang mengukuhkan jiwa laki-laki. Ituuu.....!” kata Paiman di depan Eny dan istrinya.

Tapi begitu Eny pulang, Irawati pun berkomentar, “Gombil....., ngomong pinter sampeyan. Tapi  selalu nyakiti istri sendiri kok nggak nyadar!” Diserang begitu rupa oleh istri, tadinya Paiman nampak sebagai pria super, kini jadi seperti lemper isi srundeng.

Dan lain hari, ketika kembali Eny curhat, kembali Paiman berlagak Mario Teguh. Dan lagi-lagi istri menimpali saat istri tetangga itu pulang, “Oalah Mas,  lagakmu seperti juru damai saja, memangnya pengin dapat Nobel perdamaian?”

Dan anehnya, belakangan Eny tak pernah lagi curhat ke rumah Irawati. Usut puya usut, Eny sekarang bersama Paiman malah “damai” di ranjang asmara. Mereka curhatnya pindah ke hotel.

Maka begitu mengetahui suami mulai “main” yang dekat-dekat saja, Irawati langsung menggugat cerai ke Pengadilan Agama Surabaya. Mending jadi janda, ketimbang punya suami malah makan hati. Keterlaluan Paiman, ngakunya beri masukan malah dimasuki sendiri. (GTS)

Berita Terkait

News Update