JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali mengumumkan angka kematian akibat virus Corona melonjak di atas 200 orang.
Per hari Kamis (20/5/2021), angka kematian mencapai 218, sehingga secara nasional mereka yang wafat sudah mencapai 48.887.
Satgas juga mengumumkan adanya mereka yang terinfeksi penyakit ini sudah mencapai 5.797 orang per hari Kamis (20/5/2021), sehingga mereka positif Covid-19 secara nasional sudah mencapai 1.758.898.
Sedangkan mereka yang sembuh dari Covid-19 per hari Kamis (20/5/2021) bertambah sebanyak 4.969 orang, sehingga secara nasional mereka yang sembuh sudah mencapai 1.621.572.
Per hari Kamis (20/5/2021) ada lima provinsi yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi yakni, Provinsi Jawa Barat dengan penambahan kasus sebanyak 1.332 orang.
Kemudian DKI Jakarta berada di posisi kedua dengan penambahan kasus sebanyak 895 orang, lalu Jawa Tengah dengan penambahan kasus 550 orang, posisi keempat Riau bertambah sebanyak 421 orang dan kelima Sumatera Barat dengan penambahan sebanyak 349 orang.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta, Kamis (20/5/2021) selain masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M, di antaranya tetap memakai masker di mana pun berada, juga menghindari kerumunan.
"Kami juga minta untuk terus sinergi dalam penanganan Covid-19 hal ini dapat diwujudkan melalui posko- posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan," terang Wiku dalam keterangannya yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Wiku, ini penting untuk diketahui bahwa sinergi yang baik merupakan kunci utama efektivitas dalam penanganan Covid-19 di daerah, sehingga kasus dapat terkendali dan mereka yang positif memperoleh penanganan kesehatan yang lebih dini.
Selain itu, lanjut Wiku, koordinasi juga untuk meningkatkan peluang kesembuhan bagi pasien Covid-19, karena itu koordinasi dalam penanganan Covid-19 harus menjadi prioritas di daerah mssing- masing. (johara)