ADVERTISEMENT
Selasa, 18 Mei 2021 09:45 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Puasa sebulan penuh itu memang sebagai ujian bagi kita, bukan sekadar menahan lapar, tapi lebih dari itu. Agar kita bisa merasakan orang lain lapar. Kita yang puasa lapar ada batasnya, Magrib bisa makan.
Sementara saudara kita yang nggak punya makanan entah sampai kapan bukanya? Puasa juga melatih diri kita agar nggak rakus, kita bisa menahan diri, bukan soal makan minum, tapi juga nafsu terhadap yang lain.
Nafsu serakah terhadap harta benda. Sudah punya banyak tapi masih korupsi, merampok, merampas hak orang lain. “Mudah-mudahan kita bukan termasuk golongan yang kayak begitu,” ujar sahabat Bang Jalil, dari jarak jauh. “Aamiin….,” sahut Bang Jalil.
“Kalau kepingin makan sayur asem, ikan asin, sambel terasi, sudah saya kirim pakai gojek ke rumah Ibu,” kata sahabat lagi.
Waduh, kata istri Bang Jalil,” Kalau mau kirim yang lain, rendang, semur daging, opor ayam nggak apa-apa, kok. Soalnya saya juga sama masak sayur asem!” teriak istri Bang jalil sambil terkekeh. (massoes)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT