Tiba-tiba datang lima orang tak dikenal menyerang mereka.
Salah seorang warga yang disapa Papa Kila langsung lari, karena mencurigai kelima orang itu adalah teroris.
"Saya lari meninggalkan Papa Dewi dan Kakek Ubad," jelasnya.
Selang beberapa saat, warga menemukan kondisi Papa Dewi dan Kakek Ubad telah meninggal dunia.
Salah seorang warga Palu, Nyonya Agustina kepada sulteng.poskota.co.id mengatakan, ia menerima telepon dari saudaranya di Desa Kalimago, memberitahukan soal kejadian tersebut.
Ia minta dijemput, karena ketakutan dan khawatir kelompok teroris itu kembali beraksi di kampung itu.
Pada Desember 2014 silam, empat warga setempat juga menjadi korban pembunuhan kelpompok teroris yang kala itu masih dipimpin Santoso.
Kemudian pada 2015, kepala desa setempat juga dibunuh. (rendy/ochan)
