Dirinya bersama dengan para opang lainnya hanya bisa berharap Pemerintah bisa mengevaluasi kebijakan penghentian operasional KRL dan KA Lokal ini.
"Kita harap semua bisa kembali normal lagi, stasiun di buka. Karena kita yang paling terdampak, yang biasanya bisa mengangkut 9 sampai 10 penumpang seharinya, sekarang dua tiga penumpang aja udah syukur," harapnya.
Sementara itu, Rendi calon penumpang KRL asal Labuan mengaku dirinya tidak mengetahui akan informasi penghentian layana KRL di Stasiun Rangkasbitung.
Padahal, dirinya yang merupakan seorang pelajar ini hendak pulang ke rumah orang tuanya yang berada di Sudimara.
"Iya engga tau, sekarang bingung mau gimana lagi. Paling nanti naik ojek sampe stasiun Tigaraksa, terus baru naik kereta lagi," pungkasnya. (kontributor banten/yusuf permana)