Maka mereka hendak lapor ke Bu Sekdes saja, biar dialah yang turun tangan. Sebagai bukti maka sandal Swalow milik Ramijan itu dibawa. Bila nantinya Bu Sekdes marah, pastilah menjadi lebih heboh ketimbang sandal Munarman.
Bu Sekdes kaget juga tengah malam didatangi sejumlah anak muda. Makin kaget lagi ketika dilapori Pak Sekdes tengah malam main ke rumah Ny. Ismiati yang hendak cerai dari suaminya.
Tapi melihat kelakuan suami selama ini, tak mungkinlah. Jangan-jangan kalian salah lihat, kata Bu Sekdes. Tiba-tiba mereka tunjukkan sandal itu. “Bu, ini bukan sandal Munarman, tapi asli milik Pak Ramijan,” kata para pemuda.
Begitu melihat sandal itu, Bu Sekdes terkesiap. Sambil cincing-cincing rok, dia langsung melabrak ke rumah Ismiati. Pintu digedor-gedor. Ramijan dan Ismiati pun keluar dengan pakaian lengkap.
Pak Kades pun sampai turun tangan, karena apel tengah malam Pak Sekdes ke rumah Bu Kasie Kesra menjadi viral di antara mulut warga.
Malam itu juga disidangkan di balai desa. Karena memang tak ada bukti perselingkuhan, Pak Kades hanya minta agar Ramijan dan Ismiati minta maaf. Mereka mengaku lupa bahwa status “wanita mau cerai” itu benar-benar sensitip, karena bisa dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggungjawab. Untungnya warga bisa memahami dan bubar. Pulang langsung masak persiapan sahur! (GTS)