JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pandemi COVID-19 masih terus berlanjut di sejumlah negara dunia dan juga masih menimbulkan perdebatan bagaimana bisa virus ini datang lalu menyerang dunia.
Namun, melansir artikel The Mail on Sunday ternyata COVID-19 bukanlah virus yang tak sendirinya ada dan menyerang umat manusia.
Virus ini merupakan senjata biologis yang dimiliki oleh China dan dikembangkan langsung di Laboratorium Wuhan selama 9 tahun lamanya.
Proyek pendeteksian virus ini dipimpin oleh ilmuwan sipil dan militer China. Seorang ahli dari Institut Virologi Wuhan yakni Shi Zhengli dan perwira militer senior komunis Tiongkok bekerja sama dengan angkatan bersenjata komunis China juga denhan penasehat pemerintah tentang bioterorisme, Cao Wuchun.
Julukan “Batwoman” sangat melekat pada diri Shi Zhengli lantaran ia merupakan seseorang yang ditugaskan untuk mencari sampel kelelawar di dalam gua.
Proyek militer yang diberi nama proyek menemukan patogen yang menulari hewan yang dibawa oleh hewan liar memiliki tujuan utama untuk mencari organisme yang dapat menginfeksi manusia dan kemudian mempelajari evolusinya.
Proyek yang sudah dimulai sejak 2012 lalu itu didanai oleh Xu Juanguo, seorang pemimpin National Natural Science Foundation of China.
Sementara itu mantan peneliti Hong Kong’s School of Public Health, Li Meng Yan mengatakan bahwa virus tersbeut telah dibangun dengan menggabungkan materi genetik dari dua virus corona kelelawar.
Struktur yang ada pada permukaan virus digunakan untuk mengikat sel dan diedit untuk memudahkan virus menempel ke sel manusia. (cr03)