Meski begitu, mau tak mau ia pun pasrah mengikuti protokol penyembuhan di RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dan begitu turun dari mobil ambulans hingga didorong masuk ke ruang isolasi tersebut, ia merasakan sesuatu yang buruk akan menimpa dirinya.
"Kesan pertama saat pertama kali dirujuk baru-baru ke Wisma Atlet terlihat kesan menyeramkan banyak yang menggunakan baju APD putih-putih seperti astronot," kata pria 37 tahun ini.
Dua hari berjalan, Apang justru merasakan sesuatu yang berbeda dari bayangan sebelumnya. Kesan menakutkan akan perawatan di RSD Wisma Atlet kini berubah 180 derajat.
Sebagai pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet Tower 6, Apang berkumpul bersama dengan para pasien lain sama-sama terpapar Covid-19. "Ini sesuatu pengalaman baru dalam seumur hidup," ujarnya.
Setelah menjalani perawatan yang ia dapatkan, ia mengakui pelayanannya sangat baik dan tim medisnya juga bersikap baik. "Justru sekarang berbanding terbalik, auranya sekarang ingin sembuh, semakin kuat," ujarnya.
Grup WhatsApp
Apang pun merasa salut dengan dokter maupun tenaga kesehatan yang merawatnya. Menurutnya, pelayanan yang diberikan di RSD Wisma Atlet sangat cekatan.
"Kami dibuatkan grup What Apps yang dikhususkan bagi pasien di Tower 6 ini, setiap saat suster menginformasikan segala informasi baik pemberian makan dan obat, fasilitas pelayanan psikologi, dan sesekali ada yang mendatangi tiap kamar pasien selalu menanyakan keluhan dan cepat ditangani," imbuhnya.
Pelayanan medis yang diterima pasien pun, kata Apang, sudah maksimal dan sesuai prosedur. Bagi pasien tanpa gejala diambil darah untuk dibawa ke laboratorium, cek jantung, dan rontgen dada.
"Sekarang yang terpikir oleh kami adalah cuma satu, cepat sembuh. Semoga kami semua di sini yang lagi masa perawatan di Wisma Atlet dapat segera sembuh dan kembali berinteraksi seperti biasa kembali," pungkasnya. (*/ys)