ADVERTISEMENT

Wapres Sebut Peniadaan Mudik Bisa Mendorong Peningkatan Transaksi Produk Halal

Rabu, 28 April 2021 12:22 WIB

Share
Wakil Presiden KH.Ma'ruf Amin saat memberi sambutan.(Ist)
Wakil Presiden KH.Ma'ruf Amin saat memberi sambutan.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan peniadaan mudik Idul Fitri bisa mendorong peningkatan transaksi produk halal melalui e-commerce marketplace (transaksi online).

"Pada Mei 2020 bertepatan dengan pembatasan arus mudik dan pengurangan hari libur sepanjang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, justru terjadi lonjakan transaksi produk halal melalui e-commerce marketplace hingga tumbuh 7,25 persen (yoy),"  Wapres mencontohkan.

Itu disampaikan Wapres KH Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada acara webinar Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/4/2021). 

Wapres menyampaikan sambutan secara virtual dari Kediaman Resmi, Jakarta.
"Data Bank Indonesia mencatatkan nominal transaksi produk halal melalui perdagangan elektronik (e-commerce marketplace) selama Mei sampai Desember 2020 secara kumulatif tumbuh 49,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2019," kata Wapres.

Wapres juga menyebutkan produk halal yang mendominasi transaksi adalah produk fesyen dengan pangsa mencapai 86,63 persen dari total nominal transaksi melalui e-commerce marketplace.

Menurut Wapres, digitalisasi juga terjadi pada metode pembayaran yang digunakan oleh masyarakat selama pandemi. Selama 2020, metode pembayaran transaksi produk halal di e-commerce marketplace didominasi oleh uang elektronik dan transfer bank, masing-masing sebesar 42,10 persen dan 23,08 persen dari pangsa.

"Data terkini secara umum, volume transaksi keuangan digital perbankan Indonesia pada Maret 2021 telah mencapai 553,6 juta atau tumbuh 42,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun nilai transaksinya juga naik 26,44 persen atau mencapai Rp3.025,6 triliun (yoy), " terang Ma'ruf Amin.

Wapres menambahkan peluang dan tantangan digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah sesuai mandat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) difokuskan ke dalam 4 (empat) bidang.

Yaitu Industri halal, terutama pemanfaatan Big Data, kecerdasan artifisial, maupun block chain dalam mendukung pengembangan industri halal dari hulu ke hilir sebagai sumber pertumbuhan baru perekonomian Indonesia.

"Jasa keuangan syariah, terutama pengembangan layanan keuangan digital di sektor perbankan syariah, termasuk lembaga keuangan mikro syariah (BWM, BMT, dan koperasi syariah) yang menyentuh sektor riil ekonomi masyarakat," ujarnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT