JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo mengajak Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen untuk meningkatkan kerja sama di bidang farmasi, obat-obatan, dan peralatan kesehatan.
Itu disampaikan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi saat memberikan keterangan terkait pertemuan bilateral antara kedua kepala pemerintahan.
Usai kegiatan ASEAN Leaders' Meeting, Sabtu sore (24/4/2021), Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan PM Kamboja, Hun Sen, di Multipurpose Room, Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Retno mengungkapkan ada empat isu yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut pertama di bidang kesehatan, pentngnya dukungan vaksin multilateral demi kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara.
Peluncuran joint venture Dynamic Argon, Co., Ltd. yang merupakan hasil kerja sama antara salah satu perusahaan farmasi di Indonesia dengan mitranya di Kamboja pada tahun 2019 lalu merupakan awal yang baik bagi kerja sama kesehatan antara kedua negara.
Sebab itu, lanjut Retno, Jokowi meminta dukungan Hun Sen untuk perluasan investasi BUMN dan swasta Indonesia di bidang farmasi dan peralatan kesehatan di Kamboja.
Kedua, kerja sama ekonomi untuk pemulihan ekonomi, di mana dalam pertemuan tersebut, mendorong upaya peningkatan volume perdagangan kedua negara antara lain dengan adanya jalur pengiriman langsung antara kedua negara di mana Pelindo II sudah menjajaki rencana tersebut.
"Terkait investasi, Indonesia meminta dukungan agar perusahaan BUMN dan swasta Indonesia dapat menjadi mitra pembangunan dan investasi utama di Kamboja antara lain untuk sistem perkeretaapian dan pemenuhan kebutuhan gerbong kereta, pembangunan pembangkit listrik apung, kebutuhan kapal tunda (tugboat) dan proyek infrastruktur di Kamboja oleh BUMN konstruksi di Indonesia," imbuh Retno.
Ketiga di bidang pertahanan, Indonesia dan Kamboja berpandangan bahwa kerja sama di bidang ini masih perlu ditingkatkan.
Beberapa di antaranya melalui perluasan kerja sama Army-to-Army talk serta mendorong peningkatan pendidikan dan latihan bersama personel militer kedua negara.
Terakhir, Presiden menyampaikan perlunya sinergi antara Indonesia, Kamboja, dan Thailand di mana pada tahun 2022 mendatang tiga negara Asia Tenggara tersebut akan menjadi ketua di sejumlah organisasi.
Indonesia menjadi Ketua G-20, Kamboja menjadi Ketua ASEAN, dan Thailand menjadi Ketua APEC.
Mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (johara)