Apakah itu bisa? Pendidikan itu membebaskan alam pikir keterbelakangan. Pendidikan harus dibumikan dalam berbagai persoalan nyata. Salah satu persoalan nyata itu misalnya, bagaimana mengolah singkong, sagu, porang dan seluruh sumber makanan lainnya menjadi sesuatu yang bernilai tinggi secara ekonomi dan bermanfaat bagi rakyat. Disitulah jalan berdikari dalam pangan.
Demikian halnya berlaku untuk obat-obatan yang sangat penting dikembangkan di tengah pandemi. Karenanya, pendidikan memerlukan tradisi riset dan inovasi. Pendidikan harus penuh dengan daya kreasi dan selalu mencari opsi kebenaran ilmiah sebagai pilar bagi jalan berdiri di atas kaki sendiri (berdikari).
Kehadiran Badan Riset dan Inovasi Nasional adalah ruang bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknik, yang memberi pilihan-pilihan bagaimana berbagai persoalan bangsa diselesaikan melalui tradisi riset dan inovasi.
Dengan jalan itu, seluruh kekayaan flora dan faunanya, dan seluruh sumber kekayaan alam yang luar biasa, harus dikelola oleh anak-anak bangsa yang percaya bahwa jalan kemajuan di depan mata, ketika seluruh kreasi itu dibangun dengan cara berdikari.
Cara berdikari bukannya menutup diri. Cara berdikari itu perjuangan menuntut ilmu tiada henti, dan memraktekkannya bagi kemajuan negeri.
Selamat datang Badan Riset dan Inovasi Nasional, dengannya Indonesia menegaskan jalan kreasi berdikari.