ADVERTISEMENT

DPR: TNI AL Perlu Lakukan Penyelidikan Penyebabnya Insiden KRI Nanggala-402

Sabtu, 24 April 2021 13:15 WIB

Share
Kapal Selam KRI Nanggala-402 (ist)
Kapal Selam KRI Nanggala-402 (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus menyampaikan rasa prihatin terkait kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI AL (Angkatan Laut) yang hilang kontak saat melakukan latihan di perairan Bali. Hingga Jumat (23/4/2021) ini, upaya pencarian masih dilakukan. 

Sampai saat ini kapal selam itu masih belum ditemukan, meski titik koordinat telah terditeksi. TNI dan seluruh pihak terkait harus fokus mengerahkan semua kekuatan guna pencarian KRI Nanggala-402.

 Agar misi pencarian dan penyelamatan bisa menemukan titik terang dan menghasilkan yang terbaik. Semoga semua awak kapal yang berjumlah 53 orang ditemukan dalam keadaan selamat. 

Anggota DPR asal Sumbar ini menyatakan TNI AL perlu melakukan penyelidikan lebih dalam tentang penyebabnya insiden kapal KRI Nanggala-402. 

"Selanjutnya evaluasi, apakah karena faktor kapal selam yang sudah termakan usia, perawatan yang kurang maksimal atau faktor lainnya. Menurut informasi KRI Nanggala-402 buatan Jerman ini telah berusia sekitar 42 tahun tetapi masih tetap beroperasi. Sementara, batas aman operasional kapa selam diketahui sekitar 20-30 tahun," katanya, Sabtu (24/04/2021). 

Dengan kejadian ini, lanjutnya, harusnya bisa dijadikan momentum guna melakukan peremajaan dan modernisasi terhadap alusista milik TNI. 

"Karena sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dunia, sudah sepatutnya Indonesia memiliki kapal selam dan alutsista lain yang modern dan canggih." tutur politisi PAN ini. 

Sekarang ini,  bebernya, tentu pengerahan segenap kekuatan sebagai upaya yang intensif dan maksimal harus dilakukan TNI dan pihak terkait lainnya dalam misi mencari dan menemukan KRI Nanggala-402. 

"Semua pihak diharapkan bisa bersabar menunggu berita dari TNI dan jangan berspekulasi sehingga menimbulkqn sumpang siur dan memperkeruh suasana. Kita percayakan pada tim yang dibentuk oleh TNI untuk bekerja secara maksimal dalam upaya melacak dan menemukan keberadaan kapal selam 406 ini," pungkas anggota Komisi II DPR RI tersebut. 

Sebelumnya di kabarkan, TNI menggandeng Australia, Singapura, dan Malaysia dalam proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402. Bantuan dari negara tetangga ini diperkirakan paling cepat tiba pada Sabtu, 23 April 2021. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT