Ki Pulung (tengah) dan tokoh adat baduy lainnya (ist)

Regional

Tetua Adat Baduy Menangis  Gunung Liman Dirusak Gurandil, Ki Pulung: Pemerintah Harus Bertindak

Kamis 22 Apr 2021, 12:57 WIB

LEBAK,  POSKOTA.CO.ID – Beredar video yang memperlihatkan salah satu tokoh tetua adat Baduy menanggis tersedu ditengah kawasan hutan.

Ia merupakan Tokoh Adat Suku Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. 

Alasan Ki Pulung menanggis diketahui karna melihat kondisi  Gunung Liman,  yang kini dirusak oleh para penambang emas ilegal  alias Gurandil.

Ia tidak kuasa menahan rasa sedihnya melihat kawasan gunung yang menjadi warisan para leluhurnya dirusak dengan cara ditebang pepohonannya, bahkan digali puluhan lubang  yang nantinya digunakan para gurandil itu untuk menambang emas.  

"Kami ini (Baduy,-red) dapat amanat dari para leluhur untuk menjaga gunung Liman ini. Sekarang,  gunung kalebur,  Lebak di Rusak, duit karabah, " kata Ki Pulung dalam video yang di terima Pos Kota dari Kepala Desa Cibarani,  Kecamatan Cirinten,  Kabupaten Lebak,  Kamis (22/04/2021).

Ki Pulung  mengaku sedih melihat kondisi gunung liman yang kini sudah dirusak oleh para Gurandil tidak bertanggungjawab. 

"Sekarang terbukti, gunung liman sudah rusak.  Sehingga meminta untuk dijaga oleh Pemerintah, " kata Ki Pulung dalam bahasa Sunda. 

Ia meminta agar Pemerintah agar bertindak tegas menanggapi rusaknya gunung Liman yang telah menjadi  warisan dari para leluhur Adat Baduy ini.

"Kami sudah kesal akan kondisi gunung Liman ini. Kami minta agar lubang-lubang galian untuk ditutup,  jangan diteruskan, " pinta Ki Pulung.

Sementara itu,  Kepala Desa Cibarani Dulhani,  menyebut Gunung Liman itu sendiri merupakan kawasan adat wewengkong Cibarani yang berbatasan langsung dengan wilayah adat Baduy  Dalam. 

Gunung tersebut disebut-sebut sebagai daerah sakral yang tidak boleh sembanrangan orang untuk mengunjungi kawasan gunung tersebut. 

"Kawasan gunung Liman ini kan daerah sakral,  yang bahkan tidak boleh dikunjungi oleh sembarang orang apalagi dirusak, " kata Dulhani. 

Dulhani mengatakan,  larangan itu dilakukan guna melindungi Gunung Liman yang merupakan hulu dari  berbagai aliran sungai.

Salah satunya aliran sungai Ciujung,  dan telah menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di Provinsi Banten, dari kerusakan alam yang disebabkan oleh oknum-oknum tidak bertangungjawab. 

"Kalau gunung ini dirusak maka bisa menyebabkan bencana  yang lebih parah dari banjir bandang pada awal tahun 2020 lalu, karena gunung ini merupakan hulu dari berbagai aliran sungai, " katanya. 

Dirinya berharap,  adanya ketegasan dari Pemerintah untuk melindungi gunung liman dari kerusakan yang disebabkan oleh para Gurandil  itu. 

"Jadi kalau Gunung Liman dibiarkan di rusak,  maka tinggal tunggu saja bencananya, " tandas Dulhani. (kontributor Banten/yusuf permana) 

Tags:
Tetua Adat Badui MenangisGunung Liman Dirusak GurandilKi Pulung: Pemerintah Harus BertindakPOSKOTA TVposkota.co.id

Administrator

Reporter

Administrator

Editor