Oksigen Kapal Selam KRI Nanggala 402 Bertahan sampai Sabtu, Ini Kronologi Hilang Kontak 

Kamis 22 Apr 2021, 15:26 WIB
Kapal selam KRI Nanggal-402 hilang kontak (Instagram/@lantamal_vii)

Kapal selam KRI Nanggal-402 hilang kontak (Instagram/@lantamal_vii)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Persediaan oksigen KRI Naggala 402 disebut mampu bertahan sampai Sabtu (24/4/2021) atau selama 72 jam sejak dinyatakan hilang.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam jumpa pers di Badung, Bali, Kamis (22/4/2021) mengatakan, jika cadangan oksigen kapal selam KRI Nanggala 402 dalam posisi menyelam mampu bertahan selama tiga hari atau 72 jam.

KRI Naggala 402 sendiri dinyatakan hilang pada 21 April 2021 dalam persiapan pelatihan Torpedo Shoot.

Upaya pencarian, lanjut Panglima TNI, masih terus dilakukan oleh TNI Angkatan Laut.

"Adapun bantuan dari Singapura dan Malaysia sudah berjalan, dan delapan negara lain menyusul. Bantuan ini resmi untuk keselamatan dan kemanusiaan. Kami semua berharap upaya pencarian akan membuahkan hasil dan menumbuhkan harapan menyelamatkan seluruh KRI Nanggala," kata Hadi Tjahjanto.

Dalam jumpa pers itu hadir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, KSAL Laksamana Yudi Margono, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Sebanyak 21 KRI, dua kapal selam, dan lima heli yang semula diperuntukkan dalam latihan peluncuran rudal C802 dan torpedo dikerahkan untuk pencarian kapal selam KRI Naggala 402.

Sementara itu KSAL TNI Laksamana Yudo Margono dalam kesempatan itu mengungkapkan kronologi hilangkan kapal selam KRI Naggala 402 di Selat Bali.

Yudo memaparkan, pelaksanaan pelatihan itu dilakukan oleh unsur TNI AL sebagai bagian dari pembinaan kemampuan dan kekuatan AL.

Pelatihan itu berupa penembakan rudal C802 dan torpedo dan semua dilakukan sesuai prosedur.

Pelatihan dimulai pada 21 April 2021, pukul 23.30 di mana melibatkan 21 KRI, dua kapal selam, dan lima helikopter.

Saat itu, kata Yudo, kapal selam KRI Naggala 402 didampingi Sea Rider penjejak dari Kopaska dan pihak kapal selam sendiri.

Pukul 03.30 KRI Nanggala masih terlihat dalam jarak 50 meter oleh KRI lain yang menempati posisi cek torpedo warning atau persiapan peluncuran torpedo.

Pukul 03.46 Sea Rider memonitor periskop dan lampu pengenal KRI Naggala 402 yang mulai menyelam menuju kedalaman 13 meter, namun tak tampak periskop dan lampu.

"Dari sana komunikasi dan jaringan tak respons sampai pukul 04.46," kata Yudo dalam jumpa pers yang disiarkan langsung ke sejumah stasiun televisi.

Pukul 05.17 dilakukan deteksi visual melalui helikopter namun hasil nihil, kemudian sampai pukul 06.46 pelatihan dinyatakan ditunda dan digantikan dengan proses pencarian.

"Sekarang konsentrasi ke pencarian kapal selam. Delapan negara lain siap membantu, setelah Singapura dan Malaysia siap membantu keselamatan dan kemanusiaan," kata Yudo. (trb)

Berita Terkait

News Update