Presiden Jokowi pada peringatan hari ulang tahun Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia. (ist)

Nasional

Presiden Ingatkan Pembangunan Sebuah Kota Agar Pertimbangkan Budaya Masyarakat Sekitar

Minggu 18 Apr 2021, 09:01 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo mengingatkan perencanaan sebuah kota harus mempertimbangkan budaya masyarakat, sejarah, struktur ekonomi masyarakat, dan banyak aspek lainnya.

"Jangan sampai perencanaan justru membuat masyarakat terasing di kampungnya sendiri, memicu kemacetan lalu lintas, atau membuat biaya hidup semakin mahal dan semakin tidak sehat," terang Jokowi.

Itu disampaikan Jokowi pada peringatan hari ulang tahun Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia yang ke-50, Sabtu malam (17/4/2021).

Sambutannya ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden juga mengingatkan jangan sampai perencanaan hanya silau dengan perkembangan teknologi yang tidak diintegrasikan dengan kebutuhan dasar masyarakat.

Kepala Negara memberi contoh istilah yang sangat populer belakangan ini, yakni kota pintar (smart city) dan rumah pintar (smart home).

Kota pintar seringkali hanya diartikan sebagai smart digital city, hanya diartikan sebagai kota yang terkoneksi secara digital, dan melakukan banyak otomasi dengan menggunakan internet of things dan perangkat digital lainnya.

"Demikian pula dengan smart home yang lebih diartikan sebagai rumah diotomatisasikan oleh internet of things," kata Jokowi.

"Buka pintu, buka gorden, menyalakan lampu, dan lain-lainnya secara otomatis. Bahkan juga memasak secara otomatis dikendalikan dari jarak jauh. Pengguna rumah dimanjakan oleh perangkat dan sistem kerja yang serba otomatis yang dikendalikan dari jauh," lanjutnya.

Terkait hal tersebut, Presiden memberikan beberapa catatan dan saran.

Menurutnya, hal paling mendasar dari kota pintar adalah desainnya yang pintar yang dibantu oleh perangkat digital untuk meningkatkan kenyamanan warganya.

Presiden menjelaskan Indonesia haruslah memiliki kekhasan sendiri ketika membuat perencanaan wilayah maupun perencanaan kota.

"Kita harus belajar dari negara-negara lain, tetapi tidak hanya sekadar meniru saja perencanaan wilayah dan kotanya. Sebab, aspek lingkungan, aspek sosial, aspek budaya, dan aspek ekonomi harus diperhitungkan dalam perencanaan itu,"  papar Jokowi.

Untuk itu, Presiden meminta agar sejumlah hal dirancang dengan matang.

Misalnya bagaimana membangun kota yang inklusif dan terbuka bagi seluruh warganya, merancang jalan yang aman dan nyaman digunakan untuk pejalan kaki, pesepeda, pengendara motor maupun mobil.

"Bagaimana kita merancang komplek pertokoan yang tidak eksklusif untuk kelas atas saja, tetapi juga campur dengan untuk konsumsi masyarakat bawah. Bagaimana kita merancang yang mix antara kantor, tempat tinggal agar tempat tinggal para pekerja tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya. Bagaimana kita merancang desain kota yang mengamankan sungai dan membuat warganya cinta terhadap sungai-sungainya. Rumah menghadap sungai misalnya, bisa menjadi salah satu cara yang seharusnya tertuang dalam perencanaan," paparnya.

Presiden meyakini bahwa desain perencanaan wilayah dan perencanaan kota yang dirancang dengan matang akan berkontribusi besar terhadap kualitas hidup warganya, terhadap kualitas lingkungan, kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, serta terhadap citra Indonesia di mata masyarakat internasional. (johara)

Tags:
poskota.co.idposkotanews.comPresiden-Joko-Widodopengamat budaya jawaMasyarakat Sekitar TPA Cilowong,pembangunan

Reporter

Administrator

Editor